TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, mengatakan sejauh ini belum ada pembahasan mengenai Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi pensihat khusus presiden terpilih Prabowo Subianto. Masalah posisi, kata Budiman, akan ditentukan Prabowo sendiri.
"Saya kira Pak Jokowi punya kapasitas untuk itu," ucap Budiman, yang juga eks kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), ditemui usai silaturahmi di kediaman Prabowo, Rumah Kertanegara 4, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu, 10 April 2024.
Wacana Jokowi menjadi penasihat khusus Prabowo awalnya dilempar Eks politikus PDIP Maruarar Sirait. Hal ini diungkapkan Ara, sapaannya, dalam acara buka bersama dan santunan anak yatim bertajuk Aktivis Nasional dan Sahabat Bang Ara di The Acre jalan Hos Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat Ahad 7 April 2024.
Ara menyebut Prabowo tentu harus menjadi Presiden yang utuh sebagai petugas rakyat – tidak boleh jadi boneka dari siapa pun. Pada kesempatan itu, Ara menuturkan alasan relawannya mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Ini lantaran paslon nomor urut 02 itu akan melanjutkan program-program Jokowi.
"Sebab itu, Jokowi akan menjadi penasihat khusus bagi presiden dan wakil," kata Ara dalam keterangan resminya pada Ahad, 7 April 2024.
Budiman dalam keterangan pada Rabu, 10 April, mengatakan, usulan Jokowi menjadi penasihat khusus Prabowo mungkin hanya sebuah aspirasi dari Ara. Dewan Pakar TKN masih fokus substansi pemerintah ke depan seperti membahas sejumlah isu strategis dengan sejumlah stakeholders.
Jokowi akan mengakhiri masa pemerintahan pada 20 Oktober 2024, saat Prabowo dilantik oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. Komisi Pemilihan Umum sudah menetapkan Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka - putra Jokowi, sebagai pemenang Pilpres 2024.
Meski demikian, saat ini kubu Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dan Ganja Pranowo - Mahfud Md tengah mengajukan sengketa hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi atau MK.
Pilihan editor: Alasan Anies Baswedan Belum Silaturahmi dengan Muhaimin Iskandar dan Surya Paloh