Sebelumnya, Hasto mengatakan tak tertutup kemungkinan Megawati akan bertemu Prabowo. Walaupun, kata dia, indikasi-indikasi dalam Pilpres 2024 tetap akan dipermasalahkan.
Hasto mengatakan Megawati mempunyai rekam jejak yang sangat luas. Terutama legitimasinya dengan PDIP dalam melawan rezim yang antidemokrasi dan otoriter.
"Tentu saja seluruh aspek-aspek pengkhianatan terhadap konstitusi, demokrasi, keadilan rakyat, kedaulatan rakyat di dalam menentukan pemimpinnya akan tetap menjadi tema-tema sentral yang harus disuarakan oleh PDIP Perjuangan,” ujar Hasto dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024.
3. Ketua DPP PDIP Puan Maharani: Insyaallah
Ketua DPP PDIP Puan Maharani juga buka suara soal peluang pertemuan antara Megawati dan Prabowo.
“Insyaallah,” ujar Puan ketika ditemui usai Rapat Paripurna di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. Puan menjawab hal yang sama saat ditanya apakah sudah ada rencana terkait pertemuan tersebut.
Ketua DPR RI itu juga tidak bicara banyak ketika ditanya mengenai peluang PDIP untuk bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran. “Iya enggak ya,” tuturnya.
4. Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto: Golkar Terbuka
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto tidak mempersoalkan rencana pertemuan Prabowo dan Megawati. Menurut dia, partainya terbuka bila PDIP bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM).
“Partai Golkar terbuka,” kata Airlangga usai acara peringatan Nuzulul Quran dan buka puasa bersama Partai Golkar di Jakarta, Jumat, 29 Maret lalu.
Airlangga menuturkan Prabowo berhubungan baik dengan semua partai. "Prabowo akan menjadi presiden seluruh rakyat Indonesia baik yang memilih atau tidak memilih, itu bagian pembicaraan Pak Prabowo," ujar dia.
Dia menilai keterlibatan semua partai politik penting karena 10 tahun ke depan adalah masa krusial memanfaatkan bonus demografi. Untuk memuluskan hal itu, syaratnya situasi politik harus stabil sehingga program bisa diimplementasikan. “Kita harus tumbuh di atas 6 persen,” kata Airlangga.
SEPTHIA RYANTHIE | DEFARA DHANYA PARAMITHA | ANNISA FEBIOLA | HENDRIK YAPUTRA | ANTARA
Pilihan editor: MK Buka Tahapan Penyampaian Kesimpulan dalam Perkara Sengketa Pilpres, Ini Alasannya