TEMPO.CO, Jakarta - Save the Children Indonesia mengimbau pemerintah dan berbagai pihak untuk menyediakan tempat istirahat atau rest area yang ramah anak. Upaya tersebut jadi bentuk mitigasi terhadap potensi risiko gangguan tumbuh kembang dan kesehatan anak.
Interim Chief of Advocacy, Campaign, Communication and Media dari Save the Children Indonesia, Tata Sudrajat, mengatakan bahwa alasan utama banyaknya kecelakaan selama arus mudik menurut berbagai laporan adalah karena kelelahan berkendara. Selain ingin cepat sampai, lanjut Tata, keluarga yang tak ingin istirahat juga disebabkan oleh rest area yang tidak memadai atau kurang nyaman untuk anak.
"Maka dari itu, kami mendorong pentingnya penyediaan fasilitas tempat istirahat yang ramah anak, dan juga ibu hamil serta ibu menyusui. Hal ini tentu sebagai upaya mitigasi terhadap risiko kecelakaan lalu lintas,” kata Tata Sudrajat dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 5 April 2024.
Organisasi independen untuk pemenuhan hak anak itu menekankan, minimnya fasilitas ramah anak di rest area harus menjadi pertimbangan pemerintah. Terlebih, seharusnya masuk ke dalam ketentuan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) pada jalan tol. "Beberapa rest area di pulau Jawa hanya menyediakan fasilitas wahana bermain untuk anak, akan tetapi belum memiliki fasilitas ramah anak lainnya."
Sebagai informasi, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2021 tentang Tempat Istirahat dan Pelayanan pada Jalan Tol, tidak menyebutkan fasilitas ramah anak sebagai salah satu hal yang wajib ada di rest area. Melainkan hanya menyebutkan fasilitas umum lainnya seperti rumah makan, toilet, stasiun pengisian bahan bakar, sarana tempat parkir, dan lain-lain.
Selain pada fasilitas ramah anak, Save the Children Indonesia juga mengimbau perlu adanya pengawasan dan juga perlindungan bagi anak sehigga bebas dari kekerasan dan penelantaran. Misalnya, melalui edukasi tentang keselamatan anak, pemasangan CCTV di rest area, dan menghadirkan posko pengaduan.
Imbuan ini didasari pada jumlah pemudik Lebaran 2024 yang diperkirakan meningkat dari tahun sebelumnya. Meningkat lebih dari 50 persen, sebanyak 193,6 juta pemudik diprediksi akan meramaikan arus mudik jelang perayaan Idul Fitri tahun ini.
Sayangnya, musim mudik yang seharusnya jadi waktu penting bagi banyak keluarga di seluruh Indonesia, tak didukung oleh fasilitas memadai yang mengedepankan kebutuhan khusus untuk anak-anak. Dalam perjalanannya, Save the Children mencatat masih banyak rest area yang belum memiliki fasilitas ramah anak.
Dengan adanya fasilitas yang sesuai, harapannya para pengemudi dapat beristirahat dengan tenang sambil memastikan keselamatan dan kebahagiaan anak. "Fasilitas tersebut sebaiknya terdiri dari ruang laktasi/ibu menyusui, taman bermain, sanitasi yang bersih, dan area istirahat yang aman dan nyaman bagi anak-anak dari gangguan asap rokok, knalpot, kebisingan maupun risiko keselamatan lainnya," tulis Save the Children Indonesia.
Pilihan Editor: Soal Polemik Pramuka, JPPI: Bungkusnya Bisa Berbeda, yang Penting Muatannya Masuk