TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad meminta pertemuan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Presiden Xi Jinping, tidak dipolitisasi. Menurut dia, Prabowo hanya memenuhi undangan Presiden Xi Jinping.
"Jadi itu rangkaian dalam acara Kementerian Pertahanan Cina dan Indonesia, tapi kemudian Presiden Xi Jinping kemudian mengundang. Tentunya Pak Prabowo tidak dalam kapasitas untuk menolak. Jadi jangan terlalu dipolitisasi yang begini-begini," ujar Dasco saat dihubungi Tempo melalui pesan singkat pada Selasa, 2 April 2024.
Dasco mengklaim, pertemuan Prabowo dan Presiden Xi Jinping, lazim dilakukan. Sebaliknya, kata Dasco, menjadi tidak lazim jika Prabowo menolak undangan itu. "Sehingga kalau dibilang lazim tak lazim, ya kita sedang kunjungan dalam acara kementerian kemudian diminta datang oleh presiden yang bersangkutan. Justru tidak lazim kalau kita tidak datang," ucap dia.
Dia menjelaskan, awalnya Prabowo hanya akan memenuhi undangan Kementerian Pertahanan Cina. Namun, sebelum berangkat ke Cina, Presiden Xi Jinping mengundang Prabowo untuk bertemu dengan dirinya. "Pada saat sudah mau berangkat (ke Cina), Pak Prabowo diberi tahu bahwa Presiden Xi Jinping juga mengundang bertemu," kata dia.
Mengenai isi pertemuan Prabowo dan Presiden Xi Jinping, Dasco mengaku tak mengetahui lebih detail. Dia hanya menyebut, dari pertemuan itu tak ada kesepakatan khusus atau perjanjian antara Cina dengan pemerintahan baru yang nantinya akan dipimpin Prabowo.
"Isi pembicaran saya enggak tahu. Masalah komitmen saya rasa belum ada. Itu kan baru pertemuan silaturahmi biasa, kalau dari info yang saya terima," ucap Dasco.
Dosen hubungan internasional Universitas Gadjah Mada (UGM) Dafri Agussalim, mengatakan, pertemuan itu tidak lazim jika dilakukan sebagai calon presiden terpilih. Dia menyebut, tidak ada presiden atau seorang pemimpin negara yang mengundang calon presiden terpilih negara lain yang belum dilantik secara resmi.
“Belum pernah terjadi. Ketika saya membaca berita bahwa Xi Jinping mengundang Prabowo sebagai presiden terpilih, itu memang sangat mengagetkan. Tidak lazim dalam tata krama hubungan antar negara,” ujar Dafri.
Dafri menilai lawatan Prabowo bertemu Xi mungkin berhubungan dengan rivalitas Beijing dengan Amerika Serikat. “Dalam kacamata saya, bisa saja ini bagian dari strategi Cina untuk ‘mendahului’ negara-negara lain, terutama rivalnya Amerika, untuk mengundang Prabowo,” tuturnya.
Adapun Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memenuhi undangan pertemuan dengan Presiden Cina Xi Jinping. Prabowo dan Xi bertemu di the Great Hall of the People in Beijing, Senin, 1 April 2024. Ini menjadi anjangsana Prabowo pertama sebagai Presiden terpilih.
Dalam keterangan tertulis, Prabowo menyampaikan terima kasih atas sambutan dan undangan untuknya. Eks Pangkostrad itu juga menyampaikan salam hangat dari Presiden Joko Widodo.
Sementara, Xi menyampaikan selamat kepada Prabowo atas kemenangan dia di Pilpres 2024. Pemipin Partai Komunis Cina itu mengingatkan bahwa selama 10 tahun kerja sama dengan Jokowi, kerja sama kedua negara maju dengan pesat.
YOHANES MAHASO | NABILLA AZZAHRA
Pilihan Editor: Soal TPPO Berkedok Program Ferienjob Jerman, Kemenko PMK akan Evaluasi dan Dorong Mahasiswa Tak Jera