TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU Saifullah Yusuf kembali meminta Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB tidak banyak “bermanuver” perihal sikap terhadap hasil Pemilu 2024 yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“KPU sudah mengumumkan pemenangnya. Ya sudah, akui saja itu dan berikan ucapan selamat,” kata pria yang akrab disapa Gus Ipul itu dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Ahad, 31 Maret 2024 seperti dikutip Antara.
Gus Ipul menuturkan “manuver” yang dilakukan PKB akan sia-sia. Ia pun mengingatkan PKB ada karena jasa ulama NU.
“Jika pada saat perolehan suara PKB naik, itu bukan hanya kerja pengurusnya, tapi juga kerja dari para ustaz kampung dan kiai-kiai yang juga ikut berjuang agar PKB tetap eksis,” ujar dia.
Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur dua periode ini juga mengingatkan PKB bahwa hasil yang diklaim saat ini merupakan hasil kerja kolektif pengurus NU daerah.
“Jangan sampai diklaim apa yang ada saat ini itu hanya kerja ketua umumnya, tapi itu adalah hasil kerja kolektif pengurus NU daerah,” kata dia.
PKB adalah satu dari delapan partai politik yang memenuhi ambang batas parlemen sebesar 4 persen suara sah nasional pada Pemilu 2024. Berdasarkan rekapitulasi KPU yang ditetapkan pada 20 Maret lalu, PKB menempati posisi keempat dengan perolehan 16.115.655 suara atau 10,62 persen dari total suara.
Gus Ipul Kritik PKB Lamban Terima Hasil Pilpres 2024
Ini bukan kali pertama Gus Ipul mengkritik PKB soal hasil pemilu. Sebelumnya, sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024 oleh KPU, dia menyoroti lambannya PKB dalam menyatakan penerimaan terhadap hasil Pilpres 2024. Kala itu, dia mengatakan hingga 21 Maret 2024, PKB belum memberi pernyataan soal penerimaan hasil Pilpres.
Dia membandingkan dengan langkah Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang langsung menyatakan sikapnya seusai pengumuman penetapan hasil Pilpres oleh KPU pada Rabu malam, 20 Maret 2024.
“Bang Surya Paloh negarawan, saya sangat mengapresiasi dan ini layak ditiru oleh PKB,” kata Gus Ipul melalui keterangan resmi pada 21 Maret lalu.
Gus Ipul merasa prihatin karena PKB, yang selama ini mengklaim sebagai partai perwakilan orang NU, tidak segera mengakui hasil Pilpres. Dia menilai PKB terlalu banyak melakukan manuver sehingga terlambat dalam menyatakan penerimaannya.
“PKB terlalu banyak manuver sehingga terlambat menyatakan menerima hasil Pilpres. Mau menerima hasil Pileg tapi malu-malu menerima hasil Pilpres,” kata dia.