Dia menegaskan pengakuan terhadap hasil pilpres bukan sekadar beropini, tetapi juga apresiasi terhadap pilihan rakyat dan menghargai kinerja KPU.
“Ini soal cara berpikir. Mengakui hasil pilpres sama dengan mengapresiasi pilihan rakyat dan kerja KPU. Bahwa ada masalah, itu bisa diproses. Perkara ada pelanggaran itu yang memutus MK (Mahkamah Konstitusi), ada jalurnya bukan beropini,” ujar Gus Ipul.
Menurut dia, secara umum hasil Pemilu maupun Pilpres sudah berjalan dengan baik, tanpa ada gesekan berarti dari warga NU.
“Warga NU di bawah itu berharap dinamika pasca-pilpres tidak berkepanjangan. Para kiai juga sudah berpesan agar masyarakat menghormati seluruh hasil yang ada sehingga kehidupan berbangsa bisa kembali normal seperti semula.” Kata dia.
Jawaban PKB: Gus Ipul Sebaiknya Berfokus Mengurus NU
Ketua Dewan Pengurus Pusat PKB Luluk Nur Hamidah menanggapi kritik Gus Ipul. Menurut dia, saat ini prioritas PKB adalah meluruskan konstitusi dan mengawal dugaan kecurangan Pemilu 2024.
“Yang paling pokok bagi kami adalah untuk meluruskan bilamana ada dugaan-dugaan yang terkait dengan kecurangan dan itu yang sedang kami lakukan dan kita berharap bahwa MK itulah yang menjadi benteng akhir untuk menegakkan konstitusi,” kata Luluk, saat dihubungi Tempo pada Kamis, 21 Maret lalu.
Menurut Luluk, setiap kecurangan mempunyai hak untuk dikoreksi. Setiap kandidat mempunyai hak untuk mendapatkan keadilan. Saat ini, pasangan calon nomor urut satu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sedang menempuh jalur MK. Luluk menilai, ini menunjukkan kedewasaan Cak Imin selaku Ketua Umum PKB untuk menggunakan saluran konstitusi dalam melakukan segenap koreksi atas berbagai dugaan ketidakberesan Pilpres.
“Maka kita harus menempuh langkah-langkah konstitusional yang terkait dengan dugaan-dugaan kecurangan dari mulai proses hingga hasil akhir ini. Saya kira itu yang sedang dilakukan Cak Imin,” ujar Luluk.
Luluk menjelaskan fokus PKB saat ini juga menjaga suara 40 juta orang lebih yang telah mendukung pasangan Anies-Muhaimin. Dia kemudian meminta Gus Ipul untuk berfokus mengurus NU.
“Gus Ipul sebaiknya berfokus ngurus NU dan penataan kelembagaannya, saya kira lebih bagus. Sejak awal kita ini menghargai sikap PBNU yang katanya harus netral dan tidak terlibat di dalam politik praktis,” kata Luluk.
ADINDA JASMINE PRASETYO | ANTARA
Pilihan editor: Uskup Agung Jakarta Singgung Soal TPPO hingga Pencucian Uang dalam Khotbah Paskah