TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Partai Golkar menilai minim peluang Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi ketua umum partai Golkar. Salah satu yang mengungkapkan hal tersebut adalah Ketua Dewan Pembina Pengurus Pusat Partai Golkar Aburizal Bakrie.
“Ada aturan, musti menjadi pengurus minimal lima tahun,” katanya saat acara buka puasa bersama dan silaturahmi pengurus se-Indonesia di Nusa Dua, Badung Jumat, 16 Maret 2024.
Meski demikian, Ical sapaan akrab Aburizal mengungkapkan rasa senang jika Presiden Joko Widodo masuk ke partai beringin. “Pak Jokowi masuk senang dong, Presiden 10 tahun dan merupakan tokoh masyarakat,”ujarnya.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus juga mengungkapkan hal senada dengan Ical. Ia merasa senang jika Presiden Joko Widodo mau bergabung dengan partainya.
“Bayangkan presiden mau masuk. Pasti akan membatu partai Golkar. Di internal juga ada program kaderisasi,” ujarnya.
Soal jabatan, Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan belum ada pembicaraan yang mengarah ke sana. Apalagi untuk Joko Widodo atau anaknya, Gibran Rakabuming Raka menjadi calon ketua umum.
“Untuk posisi jabatan belum ada pembicaraan,” ujarnya.
Ia malah balik mempertanyakan sumber isu Joko Widodo atau Gibran Rakabuming Raka yang ingin menjadi ketua umum Partai Golkar berasal dari siapa. “Ini sumbernya dari mana?”
Sebagai orang nomor dua di partai beringin, Lodewijk Freidrich Paulus menyebutkan telah menjalankan program kaderisasi sejak September 2021 dan berhasil merekrut sekitar 3,2 juta kader baru.
“Siapa pun warga negara Indonesia, gampang tinggal isi formulir dan scan KTP. Sudah jadi anggota Golkar,” ujarnya.
MADE ARGAWA
PIlihan Editor: Jokowi Masuk Bursa Caketum, Politikus Golkar Bilang Aturan AD/ART Jadi Penghalang