TEMPO.CO, Jakarta - Isu mengenai Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan masuk Golkar belakangan ini kian disoroti. Nama putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka juga ikut dibicarakan. Seiring disorotinya nama bapak dan anak itu berembus pula kemungkinan Jokowi memimpin koalisi besar jika masuk Partai Golkar.
Namun, Gibran mengatakan, saat ini belum ada pembicaraan mengenai hal tersebut. “Enggak ada, belum ada pembicaraan seperti itu,” kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Kamis, 14 Maret 2024. “Saya belum bisa menanggapi ya.”
Wacana mengusulkan Gibran menjadi Ketua Umum Golkar pertama kali muncul dari pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari.
1. Potensial
Menurut M. Qodari, Gibran berpeluang menjadi ketua umum Partai Golkar. Qodari menyampaikan hal itu menanggapi pernyataan Bambang Soesatyo, yang menyebut empat nama yang berpotensi menjadi ketua umum Golkar.
"Ada satu calon yang juga sangat potensial untuk menjadi Ketum Golkar ke depan, yaitu Gibran Rakabuming Raka,” Selasa, 12 Maret 2024, seperti dikutip Antara.
Pada Jumat, 8 Maret 2024, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan empat nama masuk bursa bakal calon ketua umum Golkar menjelang musyawarah nasional pada Desember 2024. Mereka Airlangga Hartarto, Bahlil Lahadalia, Agus Gumiwang Kartasasmita, dan dia.
2. Biar Senior Saja
Menurut Gibran masih banyak tokoh senior dan berpengalaman selain dirinya, untuk menduduki kursi Ketua Umum Golkar. Apalagi, Gibran juga tidak mengetahui mekanisme pemilihan ketua umum di partai tersebut. "Ditunjuk? Saya enggak tahu ya prosesnya di sana sepertj apa. Tapi, yang jelas masih banyak senior di sana. Biar senior-senior saja atau orang yang lebih berpengalaman," katanya, Rabu siang, 13 Maret 2024.
3. Koalisi Besar
Ketua Umum kelompok relawan Pro-Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi mengatakan skenario Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin koalisi besar memungkinkan jika masuk Partai Golkar. Pertimbangan politik itu dinilai masih terbuka bahkan setelah Prabowo Subianto dilantik jadi Presiden pada Oktober 2024.
“Dulu aja ditanyain Gibran jadi cawapres mungkin apa enggak? Ya mungkin,” kata Budi Arie, yang juga Menteri Komunikasi dan Informatika, ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 13 Maret 2024.
Adapun Gibran menegaskan, ia belum pernah melakukan pembicaraan untuk menjadi kader partai politik yang mengusungnya.
"Aku ketinggalan berita banyak banget ini. Aneh-aneh ya sekarang beritanya? Tapi, enggak lah. Untuk saat ini kami masih fokus dulu dengan pekerjaan-pekerjaan yang ada di Solo. Soal ketua umum ya itu biar senior-senior saja," katanya.
4. Golkar dan Jokowi Sudah Rapat
Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto pun menanggapinya secara santai. Ia menyebut Jokowi dan partai yang identik dengan warna kuning itu memang sudah rapat. "Karena sudah rapat, sudah beriringan, lihat saja iklan-iklan Partai Golkar bersama Pak Jokowi, sehingga tentu itu menunjukkan bahwa kedekatan Pak Jokowi dan kenyamanan Pak Jokowi dengan Partai Golkar," katanya, dikutip dari Antara.
Pilihan Editor: Disebut Berpeluang Jadi Ketua Umum Golkar, Gibran: Biar yang Berpengalaman Saja
SEPTIA RYANTHIE | DANIEL A. FAJRI | ANTARA