TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, merespons pernyataan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, soal mahalnya biaya demokrasi di Indonesia. Menurut Hasto, ongkos politik bisa murah jika menerapkan sistem proporsional tertutup.
“Ya nanti kita buat murah. Misalnya dengan sistem proporsional tertutup, itu murah,” ujar Hasto ketika ditemui di Jalan Diponegoro Nomor 72, Menteng, Jakarta, Sabtu, 9 Maret 2024.
Sistem proporsional tertutup merupakan sistem pemilihan di mana rakyat hanya memilih partai. Dengan begitu, wakil rakyat terpilih nantinya ditentukan oleh perolahan suara partai politik berdasarkan nomor urut.
Hasto mengatakan, sistem proporsional tertutup itu bisa membuat Pemilu lebih sederhana dan menjadi lebih hemat biaya. “Mengapa menjadi mahal? karena kejadian pada tahun 2009, ketika liberalisasi politik itu dilakukan tanpa nomor urut,” tuturnya.
Prabowo yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan itu sebelumnya mengatakan, demokrasi di Indonesia masih berantakan dan membutuhkan biaya sangat mahal.
"Izinkan saya bersaksi bahwa demokrasi sungguh sangat melelahkan. Demokrasi itu sangat-sangat berantakan, demokrasi itu sangat-sangat mahal," ujar Prabowo saat memberikan sambutan pada Mandiri Investment Forum, Selasa, 5 Februari 2024.
"Dan kita masih belum puas dengan demokrasi kita. Ada banyak ruang untuk perbaikan," tegasnya. Meski begitu, Prabowo meminta masyarakat agar tidak merasa rendah diri dengan sistem demokrasi yang dianut saat ini.
Pilihan editor: Prabowo-Gibran Menang Telak di Kota Surabaya, Salah Satu Basis Tradisional PDIP