TEMPO.CO, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia alias PSI tetap optimistis bakal lolos ambang batas parlemen atau Parliamentary Threshold (PT) sebesar 4 persen di tengah kecaman yang muncul karena anomali perolehan suara dalam Sirekap KPU.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI, Andre Vincent Wenas, menyebut pihaknya akan terus mengawal suara ini. “Sesuai arahan Ketum Kaesang, PSI terus mengawal suara rakyat yang dipercayakan pada PSI,” ujar Andre ketika dihubungi Tempo, Senin, 4 Maret 2024.
Untuk saat ini, kata Andre, perolehan suara juga masih dalam tahap penghitungan. “Proses penghitungan masih terus berlangsung, PSI tetap optimis lolos,” tuturnya.
Andre juga membantah adanya penggelembungan suara PSI. Dia menegaskan bahwa partainya mendukung Pemilu yang bersih dari politik uang dan berbagai bentuk kecurangan.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, menyebut penambahan suara saat KPU melakukan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 adalah wajar. Karena itu, dia mengingatkan semua pihak agar tidak tendensius dalam menyikapi penambahan suara untuk PSI.
“Penambahan termasuk pengurangan suara selama proses rekapitulasi adalah hal wajar. Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut,” kata Grace Natalie dalam siaran resmi PSI di Jakarta, Sabtu, 2 Maret 2024, seperti dikutip Antara. Dia juga mengatakan bahwa berbagai kemungkinan masih dapat terjadi selama KPU merekapitulasi suara para pemilih.
Sebagai informasi, sejumlah data Sirekap yang disajikan di website KPU memperlihatkan sejumlah bukti anomali. Bentuk anomali itu terjadi di beberapa provinsi, seperti Banten, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jambi, Jawa Tengah, hingga Kalimantan Selatan.
Sebagai contoh, TPS 004 yang berlokasi di Prov. Banten Kota Cilegon, Kec. Cibeber, Kel/Desa Bulakan, menunjukkan pelonjakan suara PSI. Dalam hasil formulir C1, partai berlogo bunga mawar ini hanya mendapat 1 suara. Sementara dalam data Sirekap, PSI mendapat 69 suara.
Kemudian, hasil form C1 salah satu TPS di Yogyakarta menunjukkan PSI tidak mendapat suara satu pun, tapi tercatat di Sirekap mendapat 27 suara. Hal ini terjadi di TPS 010, Kel/Desa Ngestirejo, Kec. Tanjungsari, Kota Gunungkidul, Prov. DIY.
Hal yang sama terjadi di Jambi, PSI tidak mendapat suara alias 0 di TPS 004, Kel/Desa Pelayang, Kec. Bathin II Pelayang, Kota Bungo, Prov Jambi. Tapi, data Sirekap mencatat PSI mendapat 36 suara.
Pilihan Editor: Soal Lonjakan Suara PSI, Perludem Bilang Penting untuk Membandingkan Sirekap dengan Hasil C1