Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemberdayaan Disabilitas dan Kelompok Rentan Manfaatkan Bahan Lokal

image-gnews
Pelatihan kewirausahaan bagi 120 penyandang disabilitas dan kelompok rentan di Sentra Efata Kupang, 26 Februari hingga 3 Maret 2024. (TEMPO/Sandi Prasetyo).
Pelatihan kewirausahaan bagi 120 penyandang disabilitas dan kelompok rentan di Sentra Efata Kupang, 26 Februari hingga 3 Maret 2024. (TEMPO/Sandi Prasetyo).
Iklan

INFO NASIONAL – Yati Meliana Kase memasukkan adonan ke dalam loyang kecil pencetak kue. Ia mendengarkan dengan saksama semua intruksi dari pengajarnya, Sutini, agar berhasil membuat nuget pisang.

Yati merupakan satu dari belasan peserta di kelas Pastry dalam acara “Pelatihan Kewirausahaan Pengolahan Makanan Siap Saji bagi Penyandang Disabilitas dan Kelompok Rentan” yang dihelat Kementerian Sosial di Sentra Efata, Kupang, 26 Februari-3 Maret 2024.

Perempuan lajang berusia 32 tahun ini merupakan disabilitas kongenital berupa bibir sumbing. Sebagai penerima manfaat (PM) yang dibina Sentra Efata, Yati sebenarnya telah tergabung dalam komunitas tenun ikat dan merangkai bunga. Namun, ia kembali ikut kelas pengolahan makanan agar peluang usahanya semakin luas.

“Supaya semakin besar penghasilannya,” ujar Tini yang disambut dengan anggukan oleh Yati. “Peminat kelas pengolahan makanan ini banyak, sampai full dan kita nggak bisa tampung semua. Minat mereka sangat tinggi,” Tini mengimbuhkan.

Selain kian lihai mengolah makanan, konsep pengajaran Tini di kelas ini memanfaatkan bahan pangan lokal yang mudah dijumpai. “Di sini banyak sekali pisang kepok dan daun kelor.”

Sebagai contoh, pisang kepok satu sisir biasanya dijual 10 ribu rupiah. Jika beli langsung ambil dari pohon bisa Rp 4 ribu. Jauh lebih murah dari kota besar seperti Jakarta yang menembus Rp 25 ribu.

Pohon kelor juga mudah ditemui di berbagai wilayah di Kupang. Sentra Efata telah memanfaatkan daun kelor melalui kelompok binannya untuk membuat berbagai produk turunan, antara lain serbuk kelor kering hingga teh kelor.

Dalam pembuatan nuget pisang, Tini mengajarkan peserta untuk memadukannya dengan daun kelor sebagai pewarna hijau. “Untuk menggantikan daun pandan. Kelor punya banyak manfaat kesehatan juga, dan rasanya tawar, tidak pahit, jadi cocok,” ucap pengajar dari Surabaya Hotel School ini.

Menurut Tini, penggunaan bahan pangan lokal juga menjadi instruksi Menteri Sosial Tri Rismaharini. “Ibu Risma kan sukanya makanan tradisional. Makanya, kita harus mencari budaya setempat ada bahan apa yang bisa kita olah jadi produk secantik mungkin.”

Dengan bekal bahan pangan lokal yang mudah dan murah, penerima manfaat yang ikut pelatihan bisa mengolah dan menjual dengan harga yang lebih tinggi. Selama kelas pengolahan makanan, peserta juga diajarkan cara menghitung biaya produksi dan laba, kemudian terakhir pelatihan pengemasan atau packaging.

Diharapkan, peserta manfaat yang menjadi pengusaha mikro dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, tidak bergantung dengan keluarga atau bantuan dari pemerintah. Kemandirian inilah yang menjadi tujuan graduasi dalam program PENA atau Pahlawan Ekonomi Nusantara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

PENA sedang digencarkan oleh Kemensos, dengan tujuan untuk membantu penerima bantuan sosial agar dapat mengembangkan kewirausahaan.

Ada berbagai kelas selama pelatihan satu pekan di Sentra Efata. Untuk kelas Pastry yang diajarkan oleh Tini, terdapat sekitar 12 jenis masakan yang diajarkan. Selain nuget pisang, ada pelatihan membuat cromboloni yang sedang viral, olahan kue jagung dan kelor, olahan pisang dan kelor, serta banyak lagi.

Di kelas lainnya ada pula kelas pengolahan kopi. Di provinsi Nusa Tenggara Timur, setidaknya ada lima jenis kopi lokal yakni kopi Manggarai, kopi Bajawa, Kopi Timor, Kopi Flores Timur, dan kopi Lembata.

Wilayah operasional Sentra Efata dalam menampung dan membina kelompok rentan dan penyandang disabilitas meliputi 22 kabupaten di NTT. Sebab itu, usaha pengolahan kopi lokal di wilayah ini memiliki potensi yang besar.

Kepala Sentra Efata, Tota Oceanna mengatakan turut melibatkan pendamping dari kabupaten selama pelatihan berlangsung. “Mereka harus tahu progresnya (penerima manfaat). Jadi 1 banding 5, satu pendamping untuk lima peserta,” ucap Tota.

Pelatihan kewirausahaan bagi 120 penyandang disabilitas dan kelompok rentan di Sentra Efata Kupang, 26 Februari hingga 3 Maret 2024. (TEMPO/Sandi Prastanto).

Sekilas informasi, Sentra Efata memiliki sejarah panjang. Berawal dari Sasana Penyantunan Anak pada 1979, kemudian berubah nama menjadi Panti Sosial Bina Remaja pada 1994. Berubah nama lagi pada 2019 menjadi Balai Rehabilitasi Sosial Anak Memerlukan Perlindungan Khusus atau BRSAMPK.

Berdampingan dengan kompleks BRSAMPK, terdapat Panti Sosial Bina Remaja Rungu yang didirikan pada 1994. Lalu pada 2019 namanya berubah menjadi BRSPDSRW (Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara) dengan fokus yang lebih tajam pada rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas sensorik.

Pada 2022, berdasarkan Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia No. 3 Tahun 2022, Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial BRSAMPK dan BRSPDSRW digabung menjadi Sentra Efata Kupang di bawah Kementerian Sosial.

Sentra Efata Kupang menyediakan layanan kesejahteraan sosial bagi berbagai kelompok, termasuk anak rehabilitasi, disabilitas, lansia, dan korban bencana. Sejak 1 Maret 2022 hingga 25 Februari 2024, sudah 4437 orang penerimaa manfaat yang dilayani di Sentra Efata. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Dapat Porsi Haji Plus di Pegadaian Hanya dengan 7,5 Gram Emas

7 menit lalu

(Kedua kiri) Ketua MUI bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Muhammad Cholil Nafis bersama (dari kanan) Ketua Bidang Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh dan Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk, Elvi Rofiqotul Hidayah ketika diwawancarai pewarta setelah acara launching
Dapat Porsi Haji Plus di Pegadaian Hanya dengan 7,5 Gram Emas

Masyarakat bisa memanfaatkan fitur ini dengan barang jaminan berupa emas (perhiasan atau Logam Mulia) setara dengan 7,5 gram emas 24 karat.


Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Wakil Duta Besar Selandia Baru

3 jam lalu

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Wakil Duta Besar Selandia Baru

Program deradikalisasi merupakan upaya pembinaan dalam rangka mendukung proses reintegrasi warga binaan untuk kembali ke masyarakat.


Bidik Ekspor, LPDB-KUMKM Siap Inkubasi Koperasi Ikan Tuna Biak

3 jam lalu

Bidik Ekspor, LPDB-KUMKM Siap Inkubasi Koperasi Ikan Tuna Biak

Pelatihan dan peningkatan SDM diperlukan agar Koperasi Produsen Samber Binyeri Maju bisa melakukan ekspor.


Serikat Petani Indonesia Dukung Penuh Pompanisasi

3 jam lalu

Serikat Petani Indonesia Dukung Penuh Pompanisasi

SPI mendorong semua anggota menggunakan fasilitas pompa dalam mengantisipasi musim kering dampak el Nino.


Harga Emas Pegadaian Terbaru 8 Mei 2024

16 jam lalu

Harga Emas Pegadaian Terbaru 8 Mei 2024

Bagi masyarakat yang ingin membeli logam emas yang aman dan nyaman, butik Galeri 24 bisa menjadi solusi karena bagian dari anak perusahaan dari PT Pegadaian.


Komitmen Penuh Bank Mandiri terhadap Prinsip ESG

16 jam lalu

Komitmen Penuh Bank Mandiri terhadap Prinsip ESG

Bank Mandiri telah menegaskan komitmennya untuk menerapkan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola Environment, Social, and Governance (ESG) dalam setiap aspek operasional perusahaannya


Pegadaian Syariah Luncurkan Pembiayaan Porsi Haji Plus

16 jam lalu

Pegadaian Syariah Luncurkan Pembiayaan Porsi Haji Plus

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian, Elvi Rofiqotul Hidayah, meluncurkan Produk Pegadaian Syariah Pembiayaan Porsi Haji Plus.


Nikson Nababan Blusukan ke Kampung Nelayan Seberang Belawan

16 jam lalu

Nikson Nababan Blusukan ke Kampung Nelayan Seberang Belawan

Calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu), Nikson Nababan, blusukan ke Kampung Nelayan Seberang, Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan, pada Rabu, 8 Mei 2024.


Komitmen Penuh Bank Mandiri terhadap Prinsip ESG

16 jam lalu

Komitmen Penuh Bank Mandiri terhadap Prinsip ESG

Bank Mandiri telah menegaskan komitmennya untuk menerapkan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola Environment, Social, and Governance (ESG) dalam setiap aspek operasional perusahaannya.


BPJS Kesehatan Imbau Masyarakat Tepat Waktu Membayar Iuran JKN

17 jam lalu

BPJS Kesehatan Imbau Masyarakat Tepat Waktu Membayar Iuran JKN

Dengan membayar iuran sebelum tanggal 10 tiap bulannya, status kepesertaan JKN-nya sipastikan akan tetap aktif dan bisa digunakan kapanpun untuk mengakses layanan di fasilitas kesehatan.