TEMPO.CO, Jakarta - Isu pelibatan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam pembentukan kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendadak ramai diperbincangkan. Padahal diketahui, belum ada pengumuman resmi pemenang pemilihan presiden atau Pilpres 2024 dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dilansir dari Tempo, soal pelibatan Jokowi dalam pembentukan kabinet Prabowo-Gibran ini awalnya diungkap oleh anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran, Dradjad Wibowo.
Dia mengatakan Jokowi masih akan dilibatkan dalam pembentukan kabinet dan penyusunan kebijakan Prabowo-Gibran. Kubu nomor urut dua itu telah mengklaim memenangi Pemilu 2024 berdasarkan hasil quick count atau hitung cepat.
"Keterlibatan beliau (Jokowi) akan sangat signifikan," kata Dradjad saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Sabtu, 24 Februari 2024. Dia mengaku Prabowo-Gibran akan banyak mendengarkan pandangan Jokowi dalam pembentukan pemerintahan dan penyusunan kebijakan.
Dradjad menilai wajar keterlibatan Jokowi selama masa transisi itu. Musababnya, dia menilai selama masa transisi, kewenangan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) secara tata negara masih berada di tangan pemerintahan Jokowi. Kewenangan itu, menurut dia, membuat peran Jokowi menjadi signifikan.
Dradjad juga membantah keterlibatan Jokowi disebabkan alasan permainan politik. Dia menilai anggapan itu sebagai fitnah. "Enggak, lebih ke alasan kelanjutan pembangunan dan alasan stabilitas politik," ujar dia.
Belakangan soal pelibatan Jokowi dalam pembentukan kabinet Prabowo-Gibran itu dibenarkan oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
“Tentu akan ada perannya,” kata Airlangga, yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa kemarin, 27 Februari 2024.
Namun, Airlangga tidak memberikan penjelasan lebih lanjut soal seperti apa peran Jokowi. Dia juga tidak menanggapi soal ada pandangan mengenai Jokowi yang terlalu cawe-cawe dalam Pemerintah Prabowo. Dia minta tunggu keputusan KPU.
Dikritisi PDIP
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Chico Hakim menanggapi rencana kubu Prabowo-Gibran melibatkan Jokowi dalam pembentukan kabinet. Menurut Chico, KPU belum menentukan pemenang Pilpres 2024 secara definitif.
"Belum definitif siapa yang memenangkan Pilpres ini," ujar Chico saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Rabu, 28 Februari 2024.
Menurut Chico, penghitungan suara oleh KPU masih bergulir. Dia juga menyinggung tuntutan-tuntutan di Mahkamah Konstitusi atau MK dan hak angket yang sedang dipersiapkan fraksi PDIP di DPR. Partai-partai pengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, disebut Cicho, siap mendukung hak angket itu. Partai pengusung Anies-Muhaimin adalah NasDem, PKS, dan PKB.
Chico justru menilai pernyataan-pernyataan TKN Prabowo-Gibran yang akan melibatkan Presiden dalam penyusunan kabinet hanya bertujuan mengesankan seakan-akan Prabowo-Gibran telah memenangi Pemilu.
Jokowi telah merespons soal peranan dan sarannya yang disebut terlibat dalam kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun Jokowi irit bicara saat ditanya perannya dalam pemerintahan Prabowo. Dia juga tak mengelaborasi ketika disinggung soal sarannya kepada Prabowo.
"Tanyakan ke Pak Prabowo, (kok) tanya saya," kata Jokowi ditemui di Markas Besar TNI, kawasan Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu, 28 Februari, 2024.
HAN REVANDA PUTRA | DANIEL A. FAJRI
Pilihan Editor: Jokowi Respons soal Saran dan Peran untuk Pemerintahan Prabowo