TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY akhirnya masuk kabinet Presiden Joko Widodo dengan menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional.
Masuknya AHY ke lingkaran Istana bakal mendekatkan dirinya dengan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Seperti diketahui, Moeldoko pernah melancarkan kudeta terhadap AHY lewat Kongres Luar Biasa di Deli Serdang, 5 Maret 2021.
Saat itu, KLB Demokrat menunjuk Moeldoko sebagai ketua umum baru Partai Demokrat. KLB tersebut juga menyebut bahwa kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) demisioner.
Menanggapi ini, Wakil Sekretaris Partai Demokrat Andi Arief mengatakan posisi AHY sebagai menteri dan di dalam pemerintahan tak akan bersinggungan dengan masalah kepartaian.
"Sistem kenegaraan dan sistem kepartaian kan dua hal berbeda. Harus kita pisahkan," kata Andi kepada Tempo pada Rabu, 21 Febuari 2024.
Adapun Juru bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan masuknya AHY ke Kabinet Jokowi tak akan bergesekan dengan Moeldoko. Ia mengatakan tujuan akhir AHY duduk di kursi menteri adalah untuk kepentingan bangsa dan negara.
"Tidak ada ruang bagi kami untuk mengurusi perasaan pribadi. Dan tidak ada urusannya juga dengan Staf Kepresidenan," kata dia.
Dia mengatakan, amanah sebagai seorang menteri merupakan tanggung jawab yang luar biasa bagi sosok AHY sendiri. Menurut Herzaky, AHY memiliki kesempatan untuk bisa membantu lebih banyak lagi masyarakat indonesia di Indonesia tanpa memikirkan problem masa lalu.
"Karena kita eksekutif nih sekarang. Jadi kami fokus aja di situ. Ada tugas tanggung jawab, pimpinan Pak Presiden, ini yang kami ikuti arahannya. Tentu target-target yang ditetapkan oleh beliau kepada Mas AHY," kata Herzaky.
Pilihan Editor: Sebelum AHY Menjabat Menteri, Nyaris Menjadi Cawapres Anies hingga Diguncang Moeldoko