TEMPO.CO, Jakarta - Kuota penerimaan mahasiswa baru di Universitas Padjadjaran atau Unpad melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) akan naik 12,52 persen menjadi 32,64 persen. Angka itu akan dialokasikan dalam program keberpihakan Unpad.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad, Arief S. Kartasasmita mengatakan, Unpad akan menerima sebanyak 2.346 calon mahasiswa baru untuk prodi sarjana reguler dan sarjana terapan.
“Kami memang tambah karena kami akan memberikan perhatian-perhatian khusus pada kalangan calon mahasiswa yang selama ini kurang mendapat perhatian di Unpad. Sebagai contoh difabel atau dari golongan masyarakat yang belum memiliki anggota keluarga yang pernah kuliah,” kata Arief yang dikutip Tempo pada laman resmi Unpad. Jumat, 16 Febuari 2024.
Arief juga mengatakan, total daya tampung keseluruhan pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SNPMB 2024 di Unpad ialah sebanyak 7.460 calon mahasiswa, dengan total persentase daya tampung pada SNBP sebesar 32,64 persen. Seleksi Nasional Berbasis Tes atau SNBT 32,52 persen dan Jalur Mandiri 34,82 persen.
“Jadi sebetulnya rata-rata berimbang antara SNBP, SNBT, dan Mandiri. Ini juga sekaligus menjawab persepsi masyarakat bahwa Unpad ini mendulukan Mandiri,” kata Arief.
Selain itu, ada perbedaan lain dalam mekanisme sistem SNPMB tahun ini. Arief menjelaskan, sistem seleksi dan informasi kelulusan di SNPMB terintegrasi dengan sistem registrasi pada proses penerimaan mahasiswa baru Unpad. Lewat sistem ini, calon mahasiswa yang sudah dinyatakan diterima di SNBP maka tidak bisa mendaftar di SNBT serta Jalur Mandiri Unpad.
“Jadi kalau di SNBP tidak diambil, maka dia seperti di-blacklist, baik oleh pemerintah maupun Unpad,” kata dia.
Arief mengatakan, aturan itu diterapkan untuk membatasi calon mahasiswa baru yang tidak mengambil kuota di SNBP. Sebab, jika aturan itu tidak diterapkan, maka akan menghambat calon mahasiswa yang punya prestasi sekaligus berkeinginan untuk bersekolah di Unpad.
Karena itu, kata Arief, SNBP bukan lagi seleksi coba-coba. Saat proses mendaftar SNBP, peserta perlu memilih dengan baik program studi yang dituju. “Jadi, kami memberikan warning dari awal, kalau memang tidak minat, tidak usah ikut,” kata Arief.
Pilihan Editor: Hasil Hitung Cepat: PPP Tak Lolos ke DPR, Bagaimana dengan DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota?