TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla alias JK dijadwalkan akan menggunakan hak politik pada pemilihan umum atau Pemilu 2024 di tempat pemungutan suara atau TPS di lingkungan tempat tinggalnya RW 02, Pulo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. JK direncanakan akan mencoblos di TPS 03 yang bertempat di halaman Sekolah Menengah Atas Pangudi Luhur itu.
Rangkaian kampanye pemilihan presiden atau Pilpres yang digelar 75 hari sejak November 2023 hingga 10 Februari 2024 telah rampung dilaksanakan. Pada 14 Februari hari ini, masyarakat Indonesia akan menggunakan hak politik untuk memilih pemimpin negara pada periode 2024-2029.
Juru Bicara JK, Husain Abdullah, mengatakan Jusuf Kalla akan pergi ke TPS bersama keluarga, yaitui stri, anak, dan cucu. Dia menyebut JK dan keluarganya yang sudah cukup umur untuk memilih pada Pilpres 2024 telah menerima surat pemberitahuan pemungutan suara kepada pemilih model C dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS.
“Rencananya pak JK bersama keluarga, dalam hal ini istri, anak, dan cucu yang sudah memiliki hak pilih akan memilih di TPS 03," ujar Husain dalam keterangan resmi di Jakarta, pada Selasa, 12 Februari 2024, seperti dikutip Antara.
Selain itu, Husain menyebut JK akan bergegas berangkat dari kediaman menuju TPS beberapa saat setelah TPS buka atau sekitar pukul 09.00 pagi. JK bersama keluarga akan berjalan kaki menuju TPS.
Husain mengatakan JK berpesan agar masyarakat menggunakan hak pilihnya, menjaga suara di TPS, serta berharap pemilu bisa berjalan bersih, jujur, dan adil.
Sebelumnya, pada gelaran Pilpres 2024, Jusuf Kalla menegaskan sikap politiknya mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies-Muhaimin di Pilpres 2024.
"Jadi hari ini, di Makassar ini, saya menyampaikan sikap (dukung AMIN). Mudah-mudahan ada manfaatnya untuk anda semua," papar Jusuf Kalla saat menghadiri acara silaturahim digelar Presidium Gerakan Rakyat Sulawesi Selatan Timnas Pemenangan AMIN, di Gedung Islamic Centre IMIM, Makassar, Selasa malam 19 Desember 2023.
Dalam kesempatannya itu, pria akrab disapa JK, bercerita bahwa Anies Baswedan boleh dikatakan adalah murid politiknya. Selama ini ia banyak memberikan masukan terkait permasalahan bangsa.
"Boleh dibilang saya mengajarkan politik Anies dulu di Universitas Paramadina tiap Jumat kita makan siang sama-sama. Dan saya memberikan mereka isu-isu dan pengalaman politik tiap Jumat. Dari situ saya mengerti bahwa Anies cepat mengerti persoalan dan memberi dasar pengetahuan untuk menyelesaikannya," ujarnya Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia ini.
Menurut JK, menjadi presiden tidak mudah. Harus tangguh dan memahami banyak hal terutama terkait dengan ekonomi.
ADIL AL HASAN | ANTARA
Pilihan Editor: Menjelang Pencoblosan, Mahfud Md Gelar Tirakatan di Rumahnya