TEMPO.CO, Jakarta - Prestasi luar biasa Marsekal Fadjar Prasetyo, Kepala Staf Angkatan Udara Indonesia (KSAU), semakin terangkat dengan penghargaan tingkat internasional yang baru saja diterimanya.
Kedutaan Besar Australia di Jakarta dalam keterangan pada Senin, 5 Februari 2024, Fadjar Prasetyo diumumkan sebagai salah satu penerima gelar perwira kehormatan dari Order of Australia dalam divisi militer. Anugerah penghargaan ini dilaksanakan di sebuah upacara di Kedutaan Besar Australia di Jakarta.
Fadjar dianugerahi gelar perwira kehormatan Order of Australia (Divisi Militer) atas kontribusinya dalam memperkuat hubungan pertahanan bilateral Indonesia. Dalam sistem penghargaan kehormatan Australia, penunjukan Order of Australia menjadi pengakuan tertinggi atas pencapaian dan pengabdian yang luar biasa.
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM, menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas peran besar Marsekal TNI Fadjar sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Udara dalam memperkuat program bilateral Angkatan Udara kedua negara.
Profil Fadjar Prasetyo
Marsekal Fadjar Prasetyo adalah seorang pemimpin militer yang berpengalaman dan berkomitmen tinggi dalam menjaga keamanan dan pertahanan negara. Lahir pada, 9 April 1966, Fadjar Prasetyo telah menjalani karier militer yang cemerlang sejak bergabung dengan Angkatan Udara Indonesia.
Lulus dari Akademi Angkatan Udara pada 1988, Fadjar Prasetyo kemudian menjalani tugas sebagai penerbang tempur pesawat A-4 Skyhawk di Skuadron 11 Landasan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar pada 1990.
Setelah menjalani posisi ini selama lima tahun lamanya, Fadjar akhirnya diangkat menjadi Komandan di Skuadron Udara 17 Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma. Sebelumnya ia juga pernah dua kali bertugas di sini. Selanjutnya, ia kembali diangkat menjadi Komandan Wing 1 Lanud Halim Perdanakusuma pada 2013.
Tiga tahun kemudian, tepatnya pada 2016, ia diamanahi untuk menjadi Direktur Pendidikan dan Latihan di Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Udara. Amanah ini membawanya pada pemberian pangkat Jenderal Bintang Satu atau Marsekal Muda TNI kepadanya. Fadjar kembali ditugaskan di Halim Perdanakusuma sebagai Komandan Landasan Udara Halim Perdanakusuma untuk menggantikan Marsma TNI Sri Mulyo Handoko.
Pada 2018, ia menjabat sebagai Panglima Komando Operasi TNI AU I (Pangkoopsau I). Selama masa jabatannya, ia berhasil melaksanakan sejumlah tugas operasi krusial. Beberapa diantaranya yakni operasi Lintas Rajawali, Rangkal Rajawali, Kawal Rajawali, Sayap Rajawali, Lintas Udhayana, serta latihan Jalak Sakti dengan predikat zero accident.
Kariernya semakin cemerlang tatkala pada tahun berikutnya Fadjar diamanahi untuk menjaga wilayah udara Indonesia bagian barat, yang meliputi Sumatra, Kalimantan Barat, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Ia juga berhasil membawa Koopsau I untuk membantu pemerintah dalam berbagai bidang sosial kemanusiaan, seperti evakuasi korban unjuk rasa di Wamena.
Pada 2019, Fadjar Prasetyo dipercaya Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk mengisi posisi Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) yang mengambil peran untuk mengintegrasikan berbagai pangkalan TNI di seluruh Indonesia. Dalam posisi ini, Fadjar bertanggung jawab atas wilayah darat, laut, dan udara di beberapa daerah seperti Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi, Bali, NTB, NTT, Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur.
Kinerjanya yang luar biasa membawa Fadjar Prasetyo dipercaya menjadi KSAU serta memperoleh gelar perwira tinggi Angkatan Udara dengan pangkat Marsekal. Dua anugerah yang diterima Fadjar secara berturut-turut ini tertuang pada Keputusan Presiden Nomor 31 tahun 2020 dan Keputusan Presiden Nomor 35 tahun 2020. Bahkan setelah menjadi KSAU, Fadjar terus menunjukkan prestasinya, belakangan ia baru saja mendapatkan gelar perwira kehormatan oleh Order of Australia.
SHARISYA KUSUMA RAHMANDA I SUCI SEKARWATI I MOHAMMAD HATTA MUARABAGJA
Pilihan Editor: KSAU Fadjar Prasetyo Rencanakan Penambahan Alutsista TNI AU