TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengapresiasi dua organisasi Islam Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah atas penghargaan Zayed Award for Human Fraternity untuk Persaudaraan Manusia 2024 dari Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA).
“Ini memberikan kebanggaan yang luar biasa bagi kami bukan hanya bagi keluarga besar Nu dan Muhammadiyah tapi juga bagi seluruh rakyat Indonesia. Apalagi penghargaan ini merupakan yang pertama kali diberikan kepada organisasi di kawasan asia,” kata Jokowi dalam sambutan video acara penghargaan yang ditayangkan di kanal Youtube Wakil Presiden, Senin malam, 5 Februari 2024.
Acara pemberian penghargaan Zayed Award digelar di UEA pada Jumat, 2 Februari 2024. Penghargaan ini diberi nama Zayed Award sebagai bentuk penghormatan kepada almarhum Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, pendiri UEA.
Dua organisasi Islam terbesar di Indonesia dianggap memiliki upaya luar biasa dalam mengatasi tantangan sosial yang kompleks. Selain itu, keduanya dianggap telah mempromosikan perdamaian serta solidaritas internasional pada masyarakat akar rumput.
"Masing-masing penerima penghargaan telah menjunjung tinggi visi mulia untuk dunia yang lebih damai dan kami akan memastikan pengakuan ini membantu mempercepat upaya di bidangnya masing-masing," kata Sekretaris Jenderal Zayed Award for Human Fraternity, Hakim Mohamed Abdelsalam, seperti dilansir dari Antara.
Jokowi mengatakan, penghargaan bagi NU dan Muhammadiyah akan semakin memotivasi dan menginspirasi Indonesia untuk selalu menjaga nilai-nilai kemanusiaan, toleransi dan kerukunan. "Untuk membangun dunia yang lebih adil, lebih makmur, lebih damai dan sejahtera,” katanya.
Zayed Award for Human Fraternity diklaim sebagai penghargaan independen dan internasional tahunan yang mengakui individu atau entitas di dunia yang maju. Selain NU dan Muhammadiyah, penerima penghargaan ini antara lain Sir Magdi Yacoub, pendiri Yayasan Jantung Magdi Yacoub di Mesir, dan organisasi amal Chain of Hope di Inggris.
Pilihan Editor: PBNU Berkali Sebut Netral di Pemilu 2024, Apa Saja Pembuktiannya?