TEMPO.CO, Jakarta - Seniman Butet Kartaredjasa menanggapi langkah sivitas akademika atau perguruan tinggi yang telah melayangkan petisi kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang menuntut demokrasi ditegakkan.
"Semua kawan-kawan akademisi, orang-orang yang sehat jiwanya, orang-orang yang waras, pasti berjuang dengan keras menegakkan demokrasi harus kita dukung," kata Butet kepada Tempo, di tengah Konser Salam Metal Ganjar-Mahfud di Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Sabtu, 3 Februari 2024.
Budayawan asal Yogyakarta itu mengatakan dengan keras bahwa, hanya orang-orang yang suka mengabdi kepada kekuasaan yang sudi melihat ketidakadilan terus berlangsung. Bagi Butet, melontarkan protes kepada pemerintahan Jokowi merupakan sebuah langkah sangat penting.
"Hanya orang-orang bermental penjilat, mengabdi kepada konglomerat, yang mengikuti pembohongan publik ini," tutur Butet, yang ditemui di tribun GBK menyaksikan Konser Salam Metal yang diinisiasi untuk mengampanyekan kemenangan Ganjar-Mahfud dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2024.
Sebelumnya, permohonan resmi disampaikan sejumlah perguruan tinggi, seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Islam Indonesia (UII), dan Universitas Indonesia (UI). Dalam Petisi Bulaksumur di UGM disampaikan guru besar, mahasiswa, dosen, maupun alumnus di Balairung UGM, menilai banyak tindakan menyimpang terjadi semasa pemerintahan Jokowi.
Tindakan menyimpang dimaksud seperti tertuang dalam petisi, di antaranya pelanggaran etik di Mahkamah Konstitusi, keterlibatan sejumlah aparat penegak hukum dalam proses demokrasi, serta pernyataan Jokowi tentang presiden dan menteri boleh kampanye Pemilu 2024.
Petisi UII menyampaikan kritik pada pemerintahan Presiden Jokowi perihal pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai capwapres berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 90/PUU-XXI/2023. Pengambilan putusan disebut sarat intervensi politik. Bahkan terbukti melanggar etika dan menyebabkan hakim MK Anwar Usman diberhentikan sebagai Ketua MK.
Universitas Indonesia layangkan petisi "Seruan Kebangsaan" kepada Pemerintah Jokowi. Melalui keterangan tertulis gerakan atas nama Keluarga Besar Universitas Indonesia menyatakan keprihatinan atas hancurnya tatanan hukum dan demokrasi. Hilangnya etika bernegara dan bermasyarakat, terutama korupsi, kolusi, dan nepotisme. Petisi ini layangkan 2 Februari 2024.
Selanjutnya, dalam pidato yang disampaikan di tengah ribuan pendukung pasangan nomor urut 3 dalam kontestasi pemilihan umum, Butet mengatakan secara terbuka sejarah terpilihnya Presiden Jokowi. "Kawan-kawan sepuluh tahun lalu di sini, kita memenangkan Pak Jokowi," tutur dia.
"Hari ini, di sini (GBK) kita akan memenangkan Pak Ganjar dan Pak Mahfud Md.," kata Butet dengan lantang kepada massa di Stadion Gelora Bung Karno tersebut.
Sore itu, mengenakan kaus putih, berdiri di atas panggung, Butet membacakan pantun "Cinta Rakyat Indonesia". "Pantun yang menyuarakan harapan kita semua," ucap Butet, mengawali pembacaan pantun di atas panggung tersebut.
Dalam Konser Salam Metal Ganjar-Mahfud tampak dihadiri ketua umum koalisi penyokong pasangan nomor urut 3, seperti Megawati Soekarnoputri (PDIP) Hari Tanoesoedibjo (Perindo), dan Oesman Sapta Odang (Hanura).
Pilihan Editor: Hasto PDIP Klaim Simpatisan Ganjar-Mahfud Sempat Diintimidasi Sebelum Datang ke GBK