TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Hukum dan Advokasi Tim Pemenangan Nasional atau TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, mengaku pihaknya menjalin komunikasi dengan Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin atau Timnas Amin. Komunikasi itu dijalin untuk menjajaki kerja sama mendokumentasikan dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024.
Todung mengatakan, baik TPN Ganjar-Mahfud maupun Timnas Amin beranggotakan para pengacara yang saling kenal satu sama lain. "Kita sih maunya kita bekerja sama dalam mendokumentasikan kecurangan-kecurangan," ucap dia saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 29 Januari 2024.
Menurut Todung, para kolega ahli hukumnya di Timnas Amin pasti akan menyetujui kerja sama itu. Namun, dia berujar komunikasi baru sebatas perihal dokumentasi. "Apakah kita bisa jalan bersama-sana untuk menindaklanjuti penangan kasus kecurangan, itu sih belum sejauh itu," kata dia.
Selain itu, Todung mengatakan komunikasi itu belum menbicarakan peluang berkoalisi seandainya Pemilu Presiden atau Pilpres 2024 berlangsung dua putaran. "Enggak ada yang spesfik ngomong 'eh gimana kalau kita selesai putaran pertama'. Enggak, belum ada sih," ujar dia.
Perihal penggawa Timnas Amin yang diajaknya bicara, Todung mengakui salah satunya adalah Co-captain Sudirman Said. Namun, dia mengatakan komunikasi itu didasarkan atas hubungan pertemanan keduanya. "Karena kami temen, kami sih ngomong," tutur dia.
Isu peluang pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin melebur di putaran kedua pemilihan presiden (Pilpres) 2024 terus bergulir. Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengatakan pihaknya telah menjalin komunikasi dengan kubu Anies-Muhaimin.
“(Komunikasi) Informal dan formal kami lakukan. Bagaimana nantinya setelah 14 Februari itu membangun bangsa itu harus sama-sama tidak mungkin sendirian. Dan membangun bangsa itu tentu saja kita serahkan ke rakyat. Menangkan hati rakyat,” kata Puan saat ditemui di Kawasan Istora Senayan, Jakarta, pada Ahad kemarin, 14 Januari 2024.
Puan mengatakan pihaknya akan selalu berkomunikasi dengan berbagai pihak, terutama menyangkut soal pemilihan umum (pemilu) seperti ini.
“Kami berusaha untuk selalu berkomunikasi, bersilaturahmi ini kontestasi pesta rakyat. Kami semua berharap siapa yang ikut dalam pesta kontestasi ini bisa menjalankan secara jujur, adil, biarkan rakyat yang memilih pada 14 Februari yang akan datang,” kata Puan.
Pilihan Editor: Cak Imin : NU dan Muhammadiyah Bersatu untuk AMIN, Tak Peduli Prabowo Didukung Jokowi