TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Kehormatan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Komarudin Watubun mengatakan menangis ketika para tokoh senior politik dan tokoh publik mendatangi Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan kekhawatiran Pemilu 2024 tidak jujur. Hal ini disampaikan Watubun merespon Ma'ruf yang netral di Pilpres.
"Tapi beberapa hari lalu saya harus menangis karena melihat ibu Sinta (istri Gus Dur), Quraisy Shihab dan tokoh-tokoh senior yang bertemu pak Wapres waktu itu menyampaikan kekhawatiran mereka pemilu 2024 yang tidak jujur," katanya di Kompleks DPR RI Jumat 26 Januari 2024.
Presiden Jokowi sebelumnya menukil peraturan UU Pemilu pada Pasal 281 ayat 1. Ia menyebut presiden hingga menteri dapat berkampanye asal tidak menggunakan fasilitas negara. Hal tersebut disampaikan Jokowi saat kunjungan menyerahkan pesawat tempur ke TNI bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Rabu, 24 Januari 2024.
Komarudin mengatakan malu sebagai generasi muda karena kondisi Indonesia yang ada seperti saat ini. Ia mengatakan mestinya seusia tokoh yang mendatangi Ma'ruf itu sudah menikmati bagaimana kemajuan Indonesia dari waktu ke waktu.
"Yang tua-tua harusnya udah tenang malah urus urusan kecurangan Pemilu 2024. Taruh kepala di mana?," katanya.
Ia pun menyinggung Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang masih konsisten bicara perjuangan demokrasi.
"Kita ini malah buat kelompok-kelompok untuk berantem, bahkan mau pemilu satu kali putaran. Ya udah gak usah ada pemilu," katanya.
Ma'ruf Amin menyatakan netral
Ma’ruf mengatakan dirinya sendiri memilih tidak kampanye maupun memihak. Pernyataan Ma'ruf gersebut keluar tak lama usai Jokowi menyampaikan soal pandangan ihwal keberpihakan dan ikut berkampanye.
“Saya sejak awal sudah memposisikan diri untuk bersikap netral, tidak memihak,” kata Ma’ruf dalam keterangan pers usai rapat kepemudaan di Istana Wakil Presiden, Jakarta pada Kamis, 25 Januari 2024.
Ma’ruf menyampaikan dirinya tetap punya pilihan, tapi pilihan itu kata dia, soal pilihan itu adalah urusan rahasia.
“Saya bilang saya netral. Perkara nanti pilihan saya, saya akan tuangkan nanti saja pada waktu tanggal 14 februari dan tidak boleh ada yang tahu,” katanya.
Pilihan Editor: Ganjar Puji Ma'ruf Amin Soal Tindak Penyalahgunaan Bansos: Itu Cara Mengerem