TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dikabarkan ingin bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Mantan Wali Kota Solo itu disebut sedang menjajaki pengurus DPP PDIP untuk memediatori pertemuan dengan Megawati. Namun, permintaan Jokowi itu disebut belum diinformasikan ke Megawati dan akan disampaikan ketika Pemilu 2024 selesai.
Kepada Tempo, tiga petinggi PDIP bercerita Jokowi berharap bisa berkoalisi dengan PDIP dalam pemilihan presiden putaran kedua. Jokowi disinyalir ingin bertemu Megawati untuk membangun kekuatan bila Prabowo-Gibran melaju ke putaran kedua melawan Anies-Muhaimin.
Politikus PDIP Andreas Hugo Pareira juga tak membantah ataupun membenarkan isu Jokowi belakangan telah meminta bertemu dengan Megawati. Kendati begitu, Andreas menyebut pihaknya tak mau terlalu mengurusi isu di luar pemenangan calon presiden dan calon wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud Md di Pilpres 2024.
“Kami sedang dan lebih fokus memenangkan Ganjar-Mahfud daripada mengurusi isu-isu seperti ini,” kata Andreas saat dihubungi pada Sabtu, 20 Januari 2024.
Sementara itu, capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mengaku tak mengetahui kabar Presiden Jokowi minta bertemu dengan Megawati melalui Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
"Banyak orang juga tanya ke saya. Saya tahunya dari media. Soalnya kemarin, Bu Mega ketemu saya di Bandung, tidak cerita. Ulang tahun partai juga tidak cerita, saya ketemu orang-orang di Istana yang biasanya kontak saya juga tidak. Mungkin Ibu Mega tidak mau ganggu saya, karena lagi kampanye,” kata Ganjar dalam keterangannya di Jakarta seperti dikutip dari Antara, Jumat, 26 Januari 2024.
Menurut dia, Jokowi akan langsung mengontak Megawati bila ingin bertemu. Dia juga menyinggung kemungkinan Jokowi menyadari kesalahannya saat HUT PDIP. Kata Ganjar, sah saja jika karangan bunga yang dikirim Jokowi saat Megawati berulang tahun dianggap sebagai sinyal politik.
Seperti diketahui, saat perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 PDIP pada 10 Januari lalu, Jokowi tak memberikan ucapan selamat dan karangan bunga. Karena saat itu, Jokowi berada di Filipina. Terkait karangan bunga, Ganjar menduga Jokowi lupa mengirimnya. Sebab, ketika Megawati berulang tahun ke-77, Jokowi mengirimkan karangan bunga.
“Kalau saya melihatnya barangkali beliau lupa, karena waktu Ibu ulang tahun, beliau kirim karangan bunga, jadi yang kemarin lupa, kemarin kan buktinya dikirim waktu ulang tahun Ibu, itu kan hubungan pribadinya berarti bagus,” ucapnya.
Meski begitu, Sekretaris Jenderal atau Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, membantah kabar yang menyebut ada permintaan pertemuan oleh Jokowi dengan Megawati dalam waktu dekat.
Pihak Istana Negara juga membantah soal Presiden Jokowi telah meminta bertemu dengan Megawati untuk kembali bergandengan di Pemilu 2024. "Itu sama sekali tidak benar,” kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana saat ditemui di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 22 Januari 2024.
HENDRIK KHOIRUL MUHID | DANIEL A. FAJRI | ADIL AL HASAN | MAJALAH TEMPO
Pilihan Editor: Soal Pertemuan dengan Megawati, Jokowi: Belum Ada Undangan