TEMPO.CO, Jakarta - Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) merespon pernyataan pada pendukung Prabowo Subianto yang kerap mengungkit jasa Ketua Umum Partai Gerindra itu dalam Pemilihan Gubernur (PIlgub) DKI Jakarta 2017. Mereka menilai narasi itu sengaja dimunculkan narasi untuk menutupi kelemahan Prabowo sebagai calon presiden.
"Kalau saya melihat itu, 'kan kontranarasi yang dibangun dari kronologi cerita yang muncul atau alur waktu mundur," kata Juru Bicara Timnas Amin, Billy David Nerotumilena, di Jakarta, Kamis, 11 Januari 2024.
Menurut dia, setelah debat ketiga pada Ahad lalu, 7 Januari 2024, para pendukung Prabowo secara bersama-sama mengungkit peran mereka dalam mengusung Anies Baswedan pada Pilgub DKI Jakarta 2017. Billy menyatakan hal itu sengaja diangkat untuk menutupi kekalahan Prabowo dalam debat.
"Mereka yang tampil ke publik selalu bilang Anies tidak punya etik, tidak tahu balas budi, tidak punya sopan santun. Pasti itu yang dipakai, dan mereka menyatakan dahulu Pak Prabowo yang berdarah-darah memperjuangkan Anies, Pak Prabowo menggadaikan tanahnya untuk mendukung Anies dan sebagainya. Narasi itu di bangun karena calonnya melempem," kata dia.
Dia menyebut para pendukung Prabowo menjadi pemadam kebakaran. Billy menilai kubu Prabowo seharusnya membahas soal substansi debat, bukan membuat narasi yang keluar dari konteks.
"Mereka menjadi pemadam kebakaran untuk membuat narasi yang mengalihkan dari substansi debat," katanya.
Prabowo sempat ungkit jasanya pada debat capres
Sebelumnya Prabowo Subianto memang sempat mengungkit jasanya ke Anies Baswedan pada debat capres pertama 12 Desember 2023. Saat itu, Anies awalnya berbicara soal indeks demokrasi Indonesia yang menurun. Anies juga menyebut kurangnya oposisi di Indonesia Prabowo lantas menilai pernyataan Anies itu berlebihan.
“Kalau demokrasi kita tidak berjalan, tidak mungkin Anda jadi gubernur,” ujar Prabowo “Kalau Jokowi diktator Anda tidak mungkin menjadi gubernur," lanjut dia.
Pernyataan itu lantas viral di media sosial. Para pendukung Prabowo kemudian kembali menyinggung soal itu pasca debat capres Ahad kemarin.
Dalam debat capres ketiga Ahad lalu, Anies Baswedan memang kerap mencecar Prabowo Subianto yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Diantaranya, Anies mempermasalahkan kebijakan pembelian alat utama sistem persenjataan (Alutsista) bekas hingga soal orang dekat Prabowo yang terlibat dalam berbagai proyek di Kementerian Pertahanan.