TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara muda Timnas AMIN, yakni Ais Shafiyah Asfar sebut semua yang terlibat di acara Desak Anies adalah anak muda, mulai dari proses pengembangan ide, hingga panitia yang berada di lapangan merupakan anak muda. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ais Shafiyah Asfar kepada Tempo melalui WhatsApp pada Jumat, 5 Januari 2024.
Selain menekankan keterlibatan anak muda dalam acara Desak Anies, Ais Shafiyah Asfar juga turut menyebut bahwa acara Desak Anies merupakan program yang digagas oleh komunitas Ubah Bareng. Sebelumnya, Ubah Bareng merupakan konsorsium yang berisi simpul relawan-relawan anak muda pendukung AMIN.
Menurut Ais Shafiyah Asfar yang juga merupakan calon legislatif DPRD Kota Surabaya dari PKB tersebut turut menjelaskan bahwa program Desak Anies sengaja dibuat untuk menciptakan budaya kampanye baru. Lebih lanjut, melalui Desak Anies, Ubah Bareng juga ingin mengembalikan politik ke ruang intelektual yang penuh dengan hal substansial, bukan hanya yang berisik gimik.
“Melalui program Desak Anies yang digagas oleh teman-teman Ubah Bareng, kami ingin menunjukkan demokrasi yang seutuhnya, dimana masyarakat bisa melakukan dialog secara langsung dengan Anies Baswedan tanpa jarak dan tanpa filter. Mereka bisa bertanya apapun yang mereka mau dan akan dijawab oleh Anies Baswedan,” ujar Ais.
Dampak Elektoral
Selain itu, menurut Ais yang saat ini sedang menempuh program doktoralnya di Universitas Airlangga tersebut, juga menjelaskan bahwa selain untuk menunjukkan esensi demokrasi, program Desak Anies juga memiliki dampak elektoral, yakni meningkatkan elektabilitas paslon AMIN. Padahal, dalam program Desak Anies, audiens yang hadir tidak diharuskan dari pemilih paslon nomor urut 1, tetapi lebih diutamakan dari mereka yang belum menentukan pilihannya.
“Banyak survei tadinya yang menempatkan kami di posisi terakhir, sekarang beberapa survei menempatkan kami di posisi kedua, sehingga kemungkinan program Desak Anies juga memiliki dampak pada peningkatan elektabilitas. Program tersebut juga banyak diapresiasi di media sosial dan beberapa media lainnya, karena ada capres yang mau melakukan dialog tanpa jarak dan tanpa filter,” ujar Ais Shafiyah Asfar.
Tidak hanya mengedepankan pada dampak elektoral, dengan adanya program Desak Anies tersebut juga ditujukan agar pemimpin bisa merasakan penderitaan rakyat, sehingga nantinya informasi yang diterima bisa valid. Dengan demikian, melalui acara Desak Anies, maka Anies Baswedan bisa secara langsung mendengar gagasan, aspirasi, dan keluhan masyarakat tidak hanya berdasarkan data atau melalui berita.
Lebih Disukai Anies
Program semacam itu pun juga turut disukai oleh Anies Baswedan karena lebih mengedepankan dialog langsung dengan masyarakat daripada memasang alat peraga kampanye atau APK secara berlebihan saat kampanye. Lebih lanjut, menurut dia, kampanye dengan memasang APK secara berlebihan sudah tidak efektif untuk meraup suara di tengah kemajuan teknologi informasi saat ini.
"Kami berkeliling, kami berdialog, dan kami ingin menghormati rakyat Indonesia. Cara menghormatinya dengan apa? Dengan memberikan kesempatan mereka untuk bertanya," kata Anies dalam keterangannya usai berkampanye di Gedung Islamic Center, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, seperti dilansir Antara, Kamis, 4 Januari 2024.
RENO EZA MAHENDRA I KUKUH S. WIBOWO
Pilihan Editor: Jubir Muda Timnas Amin Yakin Fenomena Aniesbubble Bisa Dingkrak Popularitas Anies Baswedan