TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan perlu terus ada upaya pengawasan bagi distributor dan pengecer pupuk bersubsidi. Jokowi tak menampik ada kebocoran yang membuat petani sulit mendapat pupuk.
"Ya itu harus dikontrol terus, distributor, pengecer, dikontrol jangan sampai pupuk subsidi dijual ke tempat yang bukan petani," kata Jokowi memberikan keterangan persi usai menanam padi bersama di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada Rabu, 3 Januari 2024.
Jokowi mengatakan pupuk masih menjadi keluhan bagi para petani. Padahal ia menargetkan bisa segera menanam padi demi menggenjot produksi beras untuk musim panen pada Maret dan April mendatang.
Presiden menyebut para petani tak perlu khawatir sebab Peraturan Menteri Pertanian No 10 Tahun 2022 soal pupuk sudah direvisi. Lewat aturan ini akses petani terhadap pupuk bersubsidi menjadi lebih mudah, tidak hanya lewat kartu tani, petani dipastikan bisa mengakses pupuk hanya dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Sebelumnya Jokowi juga mengatakan sudah menyampaikan penambahan anggaran pupuk ke Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk diajukan ke Dewan Perwakilan Rakyat. Pemerintah menambah anggaran subsidi pupuk senilai Rp 14 Triliun.
"Untuk menutup kekurangan pupuk yang ada di lapangan," kata Jokowi di hadapan para petani saat pembinaan petani se-Jawa Tengah di GOR Satria Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa, 2 Januari 2024.
Eks Gubernur Jakarta itu bagaimanapun mengatakan bahwa stok pupuk subsidi di semester I 2024 sudah aman. Dari 1,7 juta ton stok pupuk, 1,2 juta ton di antaranya adalah pupuk bersubsidi.
Pilihan Editor: Jokowi Minta Petani Segera Tanam Padi untuk Genjot Produksi Beras