Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profil Lukas Enembe, Mantan Gubernur Papua yang Meninggal Hari Ini

Reporter

Editor

Amirullah

image-gnews
Terdakwa mantan Gubernur Papua Lukas Enembe menyapa pengunjung usai menjalani sidang vonis atau putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis, 19 Oktober 2023. Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) menyatakan terdakwa Lukas Enembe terbukti bersalah atas menerima suap Rp 17,7 miliar dan gratifikasi1.99 miliar saat menjabat sebagai Gubernur Papua 2013-2022, dan menjatuhkan hukuman 8 tahun kurungan penjara serta membayar uang pengganti Rp. 19.690.793.900 atau diganti dengan pidana penjara 2 tahun. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Terdakwa mantan Gubernur Papua Lukas Enembe menyapa pengunjung usai menjalani sidang vonis atau putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis, 19 Oktober 2023. Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) menyatakan terdakwa Lukas Enembe terbukti bersalah atas menerima suap Rp 17,7 miliar dan gratifikasi1.99 miliar saat menjabat sebagai Gubernur Papua 2013-2022, dan menjatuhkan hukuman 8 tahun kurungan penjara serta membayar uang pengganti Rp. 19.690.793.900 atau diganti dengan pidana penjara 2 tahun. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan gubernur Papua Lukas Enembe meninggal pada hari ini, Selasa, 26 Desember 2023. Informasi ini dibenarkan oleh Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat atau RSPAD Gatot Soebroto, Letnan Jenderal TNI Albertus Budi Sulistya melalui pesan singkat yang diterima Tempo.

“Benar (Lukas Enembe meninggal dunia). Pukul 10.45 WIB,” kata Albertus saat dihubungi Tempo melalui aplikasi perpesanan, Selasa, 26 Desember 2023.

Lukas Enembe adalah terpidana korupsi atas dugaan penerimaan suap senilai Rp 1 miliar dan gratifikasi lain yang mencapai Rp 10 miliar. Suap dan gratifikasi yang diterima Lukas diduga diberikan oleh Rijantono Lakka yang kini berstatus tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Adapun suap itu diberikan Rijantono agar perusahaannya, PT Tabi Bangun Papua, memenangkan tender jangka panjang bernilai Rp 41 miliar.

Selama menjalani persidangan atas kasus yang menimpanya, Lukas memang kerap keluar-masuk rumah sakit karena kondisi kesehatannya yang menurun. Sebelumnya, Lukas juga pernah dibawa ke RSPAD Gatot Subroto pada Ahad, 16 Juli 2023 untuk menjalani perawatan rawat inap.

Kuasa hukum Lukas Enembe, Antonius Eko Nugroho mengatakan bahwa jenazah kliennya akan diterbangkan ke Papua, besok, Rabu, 27 Desember 2023. “Menurut keterangan adik Bapak Lukas, Bapak Elius Enembe, mendiang akan dibawa ke Jayapura, pada Rabu malam,” ucap Antonius dalam keterangan tertulis, Selasa, 26 Desember 2023.

Profil Lukas Enembe

Lukas Enembe adalah politikus dari Partai Demokrat yang pernah menjabat sebagai Gubernur Papua selama dua periode, yakni pada 2013-2018 dan 2018-2023. Dilansir dari laman Papua.go.id, Lukas adalah kelahiran Mamit, Papua, pada 27 Juli 1967.

Dikutip dari situs p2k.stekom.ac.id, Lukas pada awalnya lahir dengan nama Lomato Enembe. Anak dari pasangan Tagolenggawak Enembe dan Deyaknobukwe Enumbi ini mendapatkan nama Lukas saat duduk di sekolah dasar yang merupakan panggilan dari teman-teman dan gurunya.

Dia memulai pendidikannya saat belajar di Sekolah Dasar PPGI Mamit dan lulus pada 1980. Lukas kemudian melanjutkan sekolahnya di SMPN 1 Sentani, Jayapura, hingga 1983. Setelah itu, dia pun bersekolah di SMAN 3 Sentani dan lulus pada 1986.

Lukas melanjutkan studinya dengan berkuliah di Universitas Sam Ratulangi Manado. Dia mendapat gelar sarjana di bidang Ilmu Sosial dan Politik pada 1995. Enam tahun berselang, dia berhasil menamatkan pendidikan magisternya di Cornerstone College Australia dengan minat studi The Christian Leadership & Second Linguistic.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selama di perguruan tinggi, Lukas kerap aktif di beberapa organisasi kepemudaan di Sulawesi Utara. Di antaranya dia pernah menjabat sebagai ketua mahasiswa Jayawijaya Sulawesi Utara, pengurus sema Fisip Unsrat Manado, ketua IMIRJA Sulawesi Utara, hingga terlibat dalam pergerakan kelompok Tani Pegunungan Tengah pada 1995-1996.  

Di kehidupan pribadinya, Lukas menikah dengan Yulce Wenda dan dikaruniai empat orang anak. Mereka adalah Gamael Eldorado Enembe, Astract Bona Timoramo Enembe, Dario Alvin Neles Isack Enembe, dan Dina Jecklin Enembe.

Ayah empat anak ini memulai kariernya di lembaga pemerintahan sebagai pegawai negeri sipil di Kantor Sospol Kabupaten Merauke pada 1997. Saat itu, Lukas yang kembali ke Papua setelah menyelesaikan pendidikannya, gagal menjadi dosen di Universitas Cendrawasih dan memilih untuk terjun ke bidang pemerintahan.

Karier politik Lukas baru dimulai saat dirinya terpilih sebagai Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Puncak Jaya pada 2005. Dua tahun menjadi wabup, dia kemudian diangkat menjadi Bupati Kabupaten Puncak Jaya pada 2007-2012. 

Karier politik Lukas kian melejit ketika maju sebagai calon Gubernur Papua. Didampingi Klemen Tinal sebagai Wakil Gubernur, Lukas terpilih menjadi Gubernur Papua Periode 2013-2018. Di periode berikutnya (2018-2023), Lukas dan Klemen kembali terpilih memimpin Provinsi Papua selama lima tahun. Salah satu jasa besar Lukas untuk Papua adalah menjadikan Provinsi Papua sebagai tuan rumah ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-10.

RADEN PUTRI

Pilihan Editor: Firli Bahuri Kembali Ajukan Surat Pengunduran Diri ke Presiden

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

4 jam lalu

Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya Brigadir General Undius Kogeya bersama pasukannya. Sumber: TPNPB OPM
Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.


Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

5 jam lalu

Acara penandatanganan Kontrak Kerja sama Bantuan Hibah dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Jepang pada 1 Mei 2024, untuk proyek pengenalan, diseminasi, dan pelatihan penggunaan peralatan sederhana untuk mendorong proses produksi, pengolahan, dan penjualan guna meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jepang di Jakarta
Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua


Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

9 jam lalu

Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya Brigadir General Undius Kogeya bersama pasukannya. Sumber: TPNPB OPM
Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.


Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

10 jam lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua


TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

12 jam lalu

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Chandra Kurniawan. Foto: ANTARA/Evarukdijati
TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua


Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

13 jam lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri. (ANTARA/Evarukdijati/nbl).
Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

TNI-Polri akan kirim pasukan tambahan imbas serangan TPNPB pada 30 April dan 1 Mei 2023 di Intan Jaya


TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

13 jam lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.


Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

1 hari lalu

Jenazah Bripda Oktovianus Buara yang ditemukan meninggal akibat dianiaya di Dekai tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa 16 April 2024. (ANTARA/HO/Dok KP3 Bandara Sentani)
Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

TPNPB-OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan seorang polisi Bripda Oktovianus Buara di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.


TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

1 hari lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang


KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

2 hari lalu

 Kabag Humas Operasi Satgas Damai Cartenz 2024 AKBP Bayu Suseno. Dok: Satgas Damai Cartenz.
KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno membenarkan KKB Intan Jaya menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua.