TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum atau KPU mengadakan debat tiga calon wakil presiden atau cawapres pada Jumat malam, 22 Desember 2023. Para cawapres Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud Md akan berdebat untuk menunjukkan kelayakan gagasan mereka.
Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi agaknya begitu dinanti untuk berdebat. Ia paling muda dan menjabat sebagai Wali Kota Surakarta baru dua tahun. Jika dibandingkan cawapres lainnya, Gibran tergolong minim pengalaman politik. Sebelumnya, tiga tahun silam Gibran bersama Teguh Prakosa bersaing melawan Bagyo Wahyono-FX Sutardjo dalam Pilkada Solo 2020.
Gibran-Teguh, pasangan calon nomor 1, diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Gibran-Teguh didukung banyak partai politik, kecuali PKS. Sedangkan Bagyo-FX Sutardjo, pasangan calon nomor 2 maju secara independen.
Sorot Balik Pengalaman Gibran
Debat pertama Pilkada Solo 2020
Debat pertama di The Sunan Hotel Solo pada Jumat, 6 November 2020. Tema debat pertama, 'Mengembangkan Solo sebagai Kota Budaya dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan yang Adil dan Merata di Era Digital’. Gibran berjanji memberikan restrukturisasi kredit untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau UMKM yang terkena dampak pandemi. Gibran mengatakan, bakal memberi kelonggaran pembayaran pajak daerah dan retribusi bagi UMKM.
Gibran mengatakan, ia akan memperbanyak program padat karya untuk warga yang terkena pemutusan hubungan kerja atau PHK. Kala itu banyak PHK akibat merosotnya ekonomi tersebab pandemi. Untuk membuka peluang baru, Gibran bilang akan membuka creative hub. Ia berharap anak muda di Kota Solo memiliki daya saing.
“Dan UMKM di Solo bisa naik kelas melalui teknologi digital,” ujar Gibran kala itu disiarkan Youtube KPU Kota Surakarta, Jumat, 6 November 2020.
Isu lain yang dibahas tentang strategi mengatasi persoalan penyalahgunaan narkotika. “Jika diberikan amanah saya harus memposisikan diri saya sebagai role model,” kata Gibran.
Menurut dia, strategi mengurangi penyalahgunaan narkotika dimulai dari lingkungan pemerintah kota. Tak boleh ada aparatur sipil negara atau ASN yang terlibat dalam penyalahgunaan narkotika. Kata Gibran, jika ia menjadi Wali Kota Solo akan mengadakan agenda tes urine secara rutin. “Kami juga akan bekerja sama dengan BNN, ini bandar-bandar narkoba, perdagangan gelap narkoba di Solo ini harus disikat,” katanya.
Gibran mengatakan akan bekerja sama dengan dinas terkait untuk memberikan edukasi kepada anak sekolah ihwal bahaya obat terlarang. Gibran mengatakan akan membangun creative hub dan ruang publik agar anak muda Solo mendapat tempat untuk mencurahkan kreativitas. Ia meyakini program ini bisa membangun ekosistem produktif, termasuk untuk bisnis. “Saya yakin dengan space-space yang produktif anak-anak muda akan terhindar dari narkoba,” kata Gibran.
Bagyo mempertanyakan apa yang sudah dilakukan Gibran untuk generasi milenial di Surakarta. “Jenengan (Anda) itu kan selalu jargonnya milenial, apa yang pernah saudara lakukan untuk pembangunan di Kota Solo ini tentang milenial?” tanya Bagyo. Menjawab pertanyaan itu, Gibran mengaku sebelum terjun ke politik masyarakat hanya kenal dirinya sebagai penjual martabak.
“Mungkin di media orang tahunya saya cuma jualan martabak,” kata Gibran.
Gibran mengeklaim memiliki sejumlah bisnis lainnya. Bisnis-bisnisnya itu disebut telah menyerap banyak tenaga kerja. Menurut dia, ini merupakan salah satu sumbangsihnya untuk bangsa Indonesia. Gibran juga mengungkapkan alasannya terjun ke politik. Kata dia, terlibat politik praktis bisa memberi banyak manfaat kepada orang lain.
Menurut Gibran, Indonesia saat ini sedang menghadapi era revolusi industri 4.0 dan era disrupsi. Ia ingin memberikan pelatihan keterampilan kepada anak muda Solo, hard skill maupun soft skill. Itu termasuk pelatihan marketing, branding, hingga cara mendapat perizinan. “Ya mungkin kontribusi saya belum banyak Pak, tapi insya Allah ke depan saya bisa lebih lagi, mohon doanya,” kata Gibran.
Debat Kedua Pilkada Solo 2020
Debat kedua di KPU Surakarta pada Kamis malam, 3 Desember 2020. Debat kedua Pilkada Solo 2020 bertema ‘Memajukan Surakarta sebagai Kota Budaya yang Inovatif dalam Keberagaman melalui Kolaborasi dan Penguatan Civil Society’.
Kedua pasang kandidat mulai saling serang dalam salah satu segmen yang menyajikan rekaman pertanyaan dari perwakilan masyarakat. Pertanyaan itu ihwal konsep para kandidat dalam menangani ancaman perpecahan masyarakat. Pertanyaan tersebut harus dijawab oleh pasangan Gibran-Teguh. Gibran memberikan waktu kepada Teguh untuk menjawab. “Komunikasi antar umat beragama sangat diperlukan,” kata Teguh.
Mantan anggota DPRD Kota Surakarta ini meyakini komunikasi antarumat beragama mampu membuat masyarakat hidup rukun dan berdampingan. Dia juga menyebut, pendidikan ideologi Pancasila harus terus dikembangkan di sekolah. Teguh berharap tidak ada kesempatan bagi ideologi radikal untuk berkembang di lembaga pendidikan.
Jawaban itu tidak memuaskan rivalnya, Bagyo. Dia menyebut gesekan antarkelompok masih sering terjadi di Solo. “Anda itu kan anggota dewan (legislator), seharusnya bisa menghadang,” katanya saat memberikan tanggapan. Gibran merespons tanggapan Bagyo. “Kerukunan itu tidak bisa dipaksakan, nanti jadinya kerukunan semu,” katanya.
Menurut Gibran, konflik-konflik yang masih terjadi bisa diatasi dengan pendekatan kebudayaan. Salah satunya dengan mengajak masyarakat belajar gamelan bersama. “Itu nanti yang akan memerangi tindakan intoleransi,” katanya.
HENDRIK KHOIRUL MUHID | BUDIARTI UTAMI PUTRI | ANDIKA DWI | AHMAD RAFIQ
Pilihan Editor: Hal-hal yang Dilakukan Muhaimin, Gibran, dan Mahfud Md Menghadapi Debat Cawapres Malam Ini