TEMPO.CO, Jakarta - Berita yang menarik perhatian pembaca hingga pagi ini di antaranya Sekretaris Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, buka suara ihwal tanggapan Anies Baswedan terhadap ucapan Prabowo Subianto "ndasmu etik". Kemudian Direktur Utama Bank Perkreditan Rakyat atau BPR Bank Jepara Artha, Jhendik Handoko, menanggapi dugaan aliran kredit dari lembaganya untuk dana kampanye. Berikut ringkasannya:
1. Balas Ucapan Anies soal Etika, TKN Prabowo-Gibran Ingatkan Batalnya AHY Jadi Cawapres
Sekretaris Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, buka suara ihwal tanggapan Anies Baswedan terhadap ucapan Prabowo Subianto "ndasmu etik". Anies mengatakan, etik memang dimulai dari kepala, kemudian diikuti bawahannya.
Nusron mengatakan, etika dalam politik diukur dari konsistensi memegang komitmen. Dia menyinggung ada kandidat yang justru kerap tidak memegang komitmen. "Etika dalam politik itu hanya satu, komitmen, antara omongan dan tindakan sama," ucapnya saat ditemui di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Ahad, 17 Desember 2023.
Dia bercerita, dulu ada kandidat yang mengikuti konvensi Partai Demokrat, kemudian berpindah menjadi pendukung Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Prabowo, sampai kemudian menjadi anggota NasDem. "Ini komitmennya di mana," ujarnya.
Tak hanya itu, Nusron menyinggung peristiwa batalnya penunjukan calon wakil presiden, padahal sebelumnya sudah bersalaman. "Tiba-tiba lompat lagi juga. Ini masalah etika," ucapnya. Agus Harimurti Yudhoyono batal jadi cawapres setelah Anies resmi menggandeng Muhaimin Iskandar.
Artikel selanjutnya..
2. BPR Bank Jepara Artha Buka Suara Soal Dugaan Aliran Kredit ke Koperasi Garudayaksa Nusantara
Direktur Utama Bank Perkreditan Rakyat atau BPR Bank Jepara Artha, Jhendik Handoko, menanggapi dugaan aliran kredit dari lembaganya untuk dana kampanye. Kredit dari BPR milik Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara itu disinyalir sebagai transaksi mencurigakan setelah dicairkan dalam waktu berdekatan.
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan atau PPATK mengungkapkan dana kampanye dalam pemilihan umum 2024 bersumber lainnya. Salah satunya, penyalahgunaan fasilitas pinjaman dari BPR. BPR Bank Jepara Artha diduga mengucurkan kredit kepada simpatisan partai berinisial MIA.
Selama 2022-2023, total pencairan dari BPR tersebut ke rekening 27 debitur mencapai Rp 102-an miliar. Dari pencairan pinjaman itu, pada waktu yang bersamaan atau berdekatan dilakukan penarikan tunai lalu disetorkan kembali ke rekening MIA.
Total dana yang masuk ke rekening MIA bersumber dari pencairan kredit mencapai Rp 94 miliar. Dana itu lantas dipindahkan kembali ke beberapa perusahaan seperti PT BMG, PT PHN, PT NBM, beberapa individu, serta diduga ada yang mengalir ke Koperasi Garudayaksa Nusantara.
Jhendik mengaku aliran dana yang dikeluarkan dari lembaganya. "Saya tidak tahu perihal aliran dana ke koperasi Garudayaksa. Semua pencairan kredit ditransfer ke rekening debitur yang bersangkutan," kata dia pada Senin, 18 Desember 2023.
Ketua Gerindra Jawa Tengah sekaligus Sekretaris Umum Garudayaksa Nusantara, Sudaryono, menampik informasi tersebut. "Itu adalah fitnah yang sangat serius jika dikatakan Koperasi Garudayaksa Nusantara dan PT Boga Halal Nusantara serta PT Panganjaya Halal Nusantara menerima aliran dana dari BPR Jepara Artha," ujarnya.
Artikel selanjutnya..
Pilihan Editor: OTT KPK, Empat Pejabat Maluku Utara Diterbangkan ke Jakarta