Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perang Puputan Bayu, Kepahlawanan Pangeran Jagapati Melawan Hegemoni VOC di Banyuwangi

image-gnews
Ilustrasi Perang Puputan Margarana. Facebook.com
Ilustrasi Perang Puputan Margarana. Facebook.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 18 Desember 1771, peristiwa bersejarah terjadi di Banyuwangi. Pertempuran Puputan Bayu meletus sebagai usaha terakhir Kerajaan Blambangan melawan invasi Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC). Peristiwa ini akhirnya diperingati sebagai hari jadi Kabupaten Banyuwangi.

Perang puputan ini merupakan perang bersejarah yang paling bermakna sekaligus penting dalam tonggak lahirnya sebuah kabupaten di wilayah ujung paling timur pulau Jawa yaitu Kabupaten Banyuwangi. Peperangan ini merenggut banyak korban antara pihak Belanda dengan pejuang-pejuang Blambangan.

Kegigihan pejuang Blambangan untuk merebut Blambangan dari tangan penjajah mencapai puncaknya pada 18 Desember 1771 dan terjadilah perang Puputan Bayu sebagai peperangan yang terkejam sepanjang sejarah perang di Indonesia.

Perang Puputan Bayu adalah peperangan yang terjadi di Blambangan wilayah paling ujung timur di Pulau Jawa, yang saat ini bernama Banyuwangi. Perang ini terjadi antara pasukan Belanda VOC dengan pejuang-pejuang Blambangan pada 1771 hingga 1772 di daerah Bayu, yang sekarang daerah ini masuk daerah kecamatan Songgon.

Dilansir dari Indonesia Defense, Pangeran Jagapati memimpin ribuan prajurit Blambangan dengan semangat tinggi, siap mempertahankan tanah air mereka. Perang dipicu oleh ketidaksetujuan VOC terhadap pemerintahan kerajaan Blambangan yang jatuh di bawah pengaruh kerajaan Hindu di Bali.

Menurut catatan dalam buku Ujung Timur Jawa, 1763-1812: Perebutan Hegemoni Blambangan karya Sri Margana, VOC menginginkan Blambangan untuk menjaga keseimbangan kekuasaan di Pulau Jawa.

Sementara itu, kerajaan Hindu di Bali melihat Blambangan sebagai benteng pembendung Islamisasi dari Jawa. Upaya VOC untuk menguasai Blambangan memicu perlawanan sengit dari rakyat setempat.

Pertempuran berkecamuk selama periode 1771-1773, dan VOC mengalami kekalahan dua kali melawan pasukan Pangeran Jagapati. Namun, perlawanan ini tidak membuat VOC menyerah begitu saja. Mereka terus meminta bantuan pasukan, bahkan mengajukan permintaan kepada Gezaghebber, pejabat tertinggi VOC di ujung timur Jawa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pertempuran berkecamuk selama periode 1771-1773, dan VOC mengalami kekalahan dua kali melawan pasukan Pangeran Jagapati. Namun, perlawanan ini tidak membuat VOC menyerah begitu saja. Mereka terus meminta bantuan pasukan, bahkan mengajukan permintaan kepada Gezaghebber, pejabat tertinggi VOC di ujung timur Jawa.

Bantuan datang dari Madura pimpinan Kapten Alap Alap, dan pertempuran kembali terjadi pada Mei 1772. Meskipun VOC mengalami kekalahan, mereka tidak mengendurkan usaha. Permintaan tambahan bantuan 8.000 prajurit dari Makassar dan Malaka tidak dikabulkan, namun VOC tetap melanjutkan perang dengan pasukan terbatas.

Di pihak Banyuwangi, mereka tidak tinggal diam. Tambahan pasukan dari Gusti Ngurah Jembrana di Bali dihadang oleh patroli VOC di sekitar Selat Bali dan Pantai Selatan Jawa. Meskipun demikian, semangat perlawanan tetap berkobar di kalangan rakyat Banyuwangi.

Namun, pada 11 Juni 1772, Pangeran Jagapati tewas dalam pertempuran, meninggalkan pasukan yang terus berjuang. Meski terus melawan, pihak Banyuwangi akhirnya terkurung dan VOC berhasil menguasai wilayah Bayu.

Pertempuran Puputan Bayu sendiri menyisakan lebih dari 60 ribu korban di pihak Blambangan, baik yang tewas, melarikan diri, atau hilang tanpa jejak. Di sisi lain, VOC menghadirkan 10 ribu personel dengan senjata canggih dan mengeluarkan 8 ton emas untuk biaya perang. Meskipun merugi secara finansial, VOC berhasil menguasai Blambangan.

Pilihan Editor: Perang Habis-habisan Puputan Margarana, I Gusti Ngurah Rai Pimpin Ciung Wanara

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

1 hari lalu

Momen warga di Banyuwangi, Jawa Timur, meminta Presiden Jokowi selesaikan masalah redistribusi tanah di wilayahnya, Selasa, 30 Oktober 2024. Tangkap layar YouTube Sekretariat Presiden
Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

Presiden Jokowi ditagih sertifikat tanah oleh warga dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur.


Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

2 hari lalu

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

Atas pencapaian hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, dan mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja tertinggi.


Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

3 hari lalu

Wisatawan memadati pantai Pangandaran di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa 16 April 2024. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pangandaran mencatat jumlah kunjungan ke destinasi wisata di Pangandaran selama hari libur lebaran mencapai 159.125 orang. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.


3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung

5 hari lalu

Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut meletus pada pukul 19.19 WITA. ANTARA/Foto diambil dari grup percakapan 'Info Gunung Api Sitaro'.
3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Dengan perbedaan signifikan dalam lokasi, aktivitas vulkanik, dan dampak lingkungan, Gunung Ruang dan Gunung Raung menunjukkan perbedaannya.


Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

5 hari lalu

Penjual rempah-rempah menambah stok temulawak di lapaknya di Pasar Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis 5 Maret 2020. Penjualan rempah-rempah seperti temulawak, jahe merah dan kapulaga yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh itu meningkat dari 50 kilogram per hari menjadi satu kuintal per hari sejak pengumuman pasien positif terjangkit virus corona COVID-19 di Indonesia. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

Kementerian PUPR mulai merevitalisasi Pasar Banyuwangi yang menjadi pusat perbelanjaan dan kawasan heritage pada pertengahan tahun 2024 ini.


Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

6 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Gunung Ruang dan Gunung Raung, meskipun memiliki nama yang mirip merupakan dua gunung berapi yang berbeda.


Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

6 hari lalu

Peserta aksi mogok makan menuntut pembebasan tiga petani pakel yang ditangkap secara paksa, aksi ini berlangsung di depan Kementerian Agraria dan tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional, Jakarta Selatan, Senin, 20 Februari 2023. Mulai pukul 10:30, massa mulai aktif membentangkan poster tuntutan sampai memajang surat pernyataan dari beberapa elemen yang terlibat. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.


Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

8 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Mathilda Khoo
Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.


Tersandung Rok Sendiri, Wisatawan Asal Cina Tewas Terjatuh di Jurang Blok Sunrise Kawah Ijen

10 hari lalu

Pengunjung melihat kawah dari kaldera Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Tersandung Rok Sendiri, Wisatawan Asal Cina Tewas Terjatuh di Jurang Blok Sunrise Kawah Ijen

Nahas menimpa HL, 31 tahun, seorang wisatawan asal Cina saat melakukan pendakian di Kawah Ijen, Sabtu, 20 April 2024.


Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

11 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Adrien Olichon
Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

Tahun ini Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen untuk wisatawan yang menginap dan penumpang kapal pesiar.