Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perang Habis-habisan Puputan Margarana, I Gusti Ngurah Rai Pimpin Ciung Wanara

Reporter

image-gnews
I Gusti Ngurah Rai. wikipedia.org
I Gusti Ngurah Rai. wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPerang Puputan Margarana di Bali pada 20 November 1946 merupakan salah satu peristiwa sejarah Indo paling penting. Dilansir dari berbagai sumber, Perang Puputan Margarana dan perang pasca-Kemerdekaan lainnya menunjukkan bahwa Proklamasi Kemerdekaan 1945 bukanlah akhir perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan penjajah. Perang yang berlangsung di Desa Marga, Kecamatan Margarana, Tabanan tersebut dipimpin oleh sosok Ketua Divisi Sunda Kecil pada waktu itu, yakni I Gusti Ngurah Rai

I Gusti Ngurah Rai masih berusia 29 tahun ketika memimpin pasukan Ciung Wanara untuk melawan penjajah Belanda yang berambisi untuk membentuk Negara Indonesia Timur pada waktu itu. Karena usianya yang masih sangat belia, I Gusti Ngurah Rai menjadi salah satu tokoh Pahlawan Nasional yang paling dihormati. Bandara paling besar dan satu-satunya di Bali pun dinamai berdasarkan namanya. 

Sejak masih kecil, I Gusti Ngurah Rai memang merupakan sosok yang memiliki keberuntungan tertentu. Dilansir dari repository.unej.ac.id, I Gusti Ngurah Rai lahir pada 30 Januari 1917 dari keluarga yang cukup mapan. Hal tersebut membuatnya menikmati fasilitas hidup yang cukup baik dibandingkan anak seusianya. Pada 1 Desember 1936, I Gusti Ngurah Rai memutuskan untuk masuk Lembaga Pendidikan Militer di Gianyar yang berada di bawah naungan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda. 

Dilansir dari kintamani.id, I Gusti Ngurah Rai mengenyam pendidikan militer yang cukup istimewa. Ia masuk dalam Korps Prajoda. Hanya beberapa orang yang berasal dari kalangan bangsawan dan orang terpandang yang bisa masuk Divisi tersebut. 

Selepas menempuh pendidikan selama empat tahun, I Gusti Ngurah Rai akhirnya lulus pada 1940 dengan pangkat Letnan Dua. Namun, riwayat pendidikan I Gusti Ngurah Rai tidak berhenti di situ. Dilansir dari kintamani.id, I Gusti Ngurah Rai melanjutkan pendidikan ke Corps Opleiding Voor Reserve Officieren (CORO) yang berlokasi di Magelang serta Akademi Pendidikan Arteri yang ada di Malang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika Indonesia merdeka pada 1945, I Gusti Ngurah Rai memutuskan untuk bergabung ke pasukan Indonesia. Di sana, ia dinobatkan sebagai komandan Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Ia juga diamanahi untuk memimpin pasukan Ciung Wanara, pasukan yang kemudian membersamainya dalam melawan penjajah Belanda di Bali dalam Perang Puputan Margarana. 

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: Ritual Adat Warga Bali Mengenang Perjuangan I Gusti Ngurah Rai

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

43 Tahun Bung Tomo Berpulang, Jejak Salah Satu Ikon Pahlawan Nasional

20 jam lalu

Bung Tomo dalam rapat umum di Malang, April 1947. Dok Tempo/IPPHOS
43 Tahun Bung Tomo Berpulang, Jejak Salah Satu Ikon Pahlawan Nasional

Bung Tomo meninggal dunia 43 tahun yang lalu pada 7 Oktober di Arab Saudi. Berikut perjuangan salah satu ikon pahlawan nasional asal Surabaya.


Setahun Genosida di Gaza: "Dosa" Media Barat karena Melindungi Israel dan AS

23 jam lalu

Kantor pusat BBC, di London, Inggris, 28 April 2023. REUTERS/Henry Nicholls
Setahun Genosida di Gaza: "Dosa" Media Barat karena Melindungi Israel dan AS

Para jurnalis di CNN dan BBC memaparkan keadaan di dalam ruang redaksi mereka yang pro-Israel, setahun setelah serangan brutal Israel di Gaza.


Bagaimana Cara Melihat Lumba-Lumba di Pantai Lovina? Cek Waktu Idealnya

2 hari lalu

Wisatawan diatas perahu menyaksikan sejumlah lumba-lumba jenis hidung botol berenang di lepas Pantai Lovina, Buleleng, Bali, (14/4). Wisata menyaksikan mamalia laut di habitat aslinya itu sudah ada sejak tahun 1986 yang diprakarsai oleh nelayan lokal setempat. TEMPO/Johannes P. Christo
Bagaimana Cara Melihat Lumba-Lumba di Pantai Lovina? Cek Waktu Idealnya

Begini cara melihat lumba-lumba di Lovina, Bali. Ketahui waktu idealnya hingga transportasi yang digunakan untuk sampai di Pantai Lovina


Bali Farm House, Destinasi Wisata di Bali dengan Wahana Bermain Alam Terbuka

2 hari lalu

Bali Farm House. Instagram.com/@balifarmhouseofficial
Bali Farm House, Destinasi Wisata di Bali dengan Wahana Bermain Alam Terbuka

Bali Farm House di Buleleng, Bali, menawarkan wahana bermain alam terbuka dan interaksi dengan hewan, menggabungkan edukasi dengan hiburan. Destinasi ini memadukan pemandangan pegunungan dengan arsitektur bergaya Eropa.


Profil Pura Besakih, Pura Pasar Agung di Lereng Gunung Agung

2 hari lalu

Umat Hindu melakukan ritual penyucian hewan kurban dalam rangkaian pujawali atau upacara persembahyangan di Pura Pasar Agung Besakih Giri Tohlangkir, Karangasem, Bali, Selasa 19 Oktober 2021. Upacara persembahyangan di pura tersebut digelar pada 20-31 Oktober 2021 dan dibuka untuk masyarakat umum dengan menerapkan protokol kesehatan setelah sempat dilaksanakan secara terbatas hanya diikuti oleh pengurus pura pada tahun 2017 hingga 2020 akibat erupsi Gunung Agung dan pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Profil Pura Besakih, Pura Pasar Agung di Lereng Gunung Agung

Pura Pasar Agung atau Pura Besakih terletak di lereng Gunung Agung, pada ketinggian 1.600 mdpl.


Ada Rangkaian Upacara Keagamaan, Wisata Pendakian Gunung Agung Ditutup 2 Bulan

2 hari lalu

Wisatawan menyaksikan matahari terbit pertama tahun 2021 di Desa Pinggan, Kintamani, Bangli, Bali, Jumat 1 Januari 2020. Kawasan wisata alam dengan pemandangan Gunung Agung, Gunung Batur dan Gunung Abang tersebut menjadi salah satu lokasi di Pulau Dewata yang dikunjungi wisatawan untuk menyaksikan matahari terbit pertama tahun 2021. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Ada Rangkaian Upacara Keagamaan, Wisata Pendakian Gunung Agung Ditutup 2 Bulan

Wisata pendakian di Gunung Agung ditutup untuk menghormati upacara keagamaan.


Biden: Tak akan Ada Perang Habis-habisan di Timur Tengah, AS akan Lindungi Israel

3 hari lalu

Biden: Tak akan Ada Perang Habis-habisan di Timur Tengah, AS akan Lindungi Israel

Presiden AS Joe Biden mengatakan tidak percaya akan ada "perang habis-habisan" di Timur Tengah


Rekam Jejak Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia: Memilih Bersama NKRI

4 hari lalu

Sultan Hamengkubuwono IX setelah dinobatkan, 18 Maret 1940. Dok. Perpustakaan Nasional/ Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Rekam Jejak Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia: Memilih Bersama NKRI

Kontribusi Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia terekam dalam sejarah. Ia mendukung Sukarno-Hatta dengan segala daya upaya.


Pengukuhan Pengurus Baru IHGMA 2024-2027: Meningkatkan Sinergi untuk Kemajuan Industri Hotel

4 hari lalu

Pelantikan pengurus IHGMA
Pengukuhan Pengurus Baru IHGMA 2024-2027: Meningkatkan Sinergi untuk Kemajuan Industri Hotel

Asosiasi ini memperkuat hubungan persaudaraan di antara para pengelola hotel di seluruh negeri.


Apel Gelar Pasukan Operasi Jagratara 2024 Ditjen Imigrasi, Siaga Awasi WNA

5 hari lalu

Direktur Jendral Imigrasi Kementerian hukum dan HAM, Silmy Karim saat menghadiri apel gelar pasukan operasi Jagratara 2024 di Pelabuhan Benoa, Bali, Rabu, 2 Oktober 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Apel Gelar Pasukan Operasi Jagratara 2024 Ditjen Imigrasi, Siaga Awasi WNA

Direktorat Jenderal Imigrasi menggelar apel pasukan Operasi Jagratara 2024 di Pelabuhan Benoa, Bali.