TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyatakan akan membahas kondisi pengungsi Rohingya dalam lawatannya ke Tokyo, Jepang. Kepala Negara bakal bertemu para pemimpin negara lain saat menghadiri dua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Negeri Sakura. Kedua pertemuan itu adalah dalam KTT ASEAN-Jepang ke-27 dan KTT Asia Zero Emission Community (AZEC) edisi perdana.
Menurut Jokowi, isu pengungsi Rohingya merupakan topik yang pantas dibicarakan dengan para kepala negara yang hadir dalam KTT di Jepang itu. “Ya, saya kira sangat relevan untuk dibicarakan,” kata Jokowi saat akan bertolak dari Landasan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur pada Sabtu, 16 Desember 2023.
Pasalnya, kata Jokowi, permasalahan pengungsi Rohingya bukan hanya problem bagi Indonesia saja. Namun, hal tersebut juga merupakan isu untuk negara-negara yang didatangi orang-orang yang terusir dari Myanmar itu. “Karena ini juga bukan hanya masalah dunia, bukan hanya masalah ASEAN, tetapi juga masalah negara-negara yang didatangi,” ucap Jokowi.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud Md berujar bahwa negara-negara tetangga, seperti Malaysia dan Australia, sudah tidak bisa lagi menerima pengungsi Rohingya. Para pengungsi tersebut, kata Mahfud, mulanya menjadikan Indonesia sebagai tempat transit. Namun, lama-kelamaan Indonesia dijadikan sebagai tempat tujuan pengungsian.
"Mereka larinya ke Indonesia. Maksudnya mau transit, tapi lama-lama jadi tempat tujuan pengungsian, bukan transit. Karena biasanya mau transit untuk ke Australia. Tapi dia (pengungsi Rohingya) berhenti di Indonesia dan tidak mau keluar lagi," ujar Mahfud di Jakarta seperti dikutip Antara pada Selasa malam, 5 Desember 2023.
Mahfud Md pun mengatakan pemerintah saat ini sedang mencari jalan keluar untuk mengatasi masalah para pengungsi Rohingya yang masuk ke Indonesia melalui Provinsi Aceh. "Jumlahnya sekarang sudah 1.478 orang. Dan orang-orang lokal, orang Aceh, Sumatera Utara, dan Riau itu sudah keberatan ditambah terus, (karena) 'Kami juga miskin, kenapa ini terus ditampung tapi gratis terus'. Nah, kami sedang mencari jalan keluar tentang ini," kata Mahfud Md.
Pilihan Editor: Polda Aceh Sebut Penyelundupan Pengungsi Rohingya Dikoordinasikan Pimpinan Security Camp Bangladesh