TEMPO.CO, Jakarta - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Gadjah Mada atau BEM UGM menjadi perhatian nasional ketika pada Jumat, 8 Desember 2023 memasang baliho di depan Bunderan UGM yang bergambar Presiden Joko Widodo (Jokowi). BEM UGM mengaku mendapat intimidasi pasca pemasangan baliho tersebut.
Baliho tersebut menampilkan separo wajah Jokowi berjas hitam memakai mahkota ala raja, sedangkan gambar kedua adalah wajah Jokowi beralmamater UGM dengan caping. Di tengah baliho, terpampang kalimat tertulis “Penyerahan Nominasi Alumnus UGM Paling Memalukan” dengan di bawahnya tertulis keterangan Mr. Joko Widodo.
Mochamad Zidan Darmawan, Menteri Aksi dan Propaganda BEM UGM mengatakan pihaknya memperoleh intimidasi pasca aksi tersebut. “Kurang lebih bentuknya sama, intimidasi secara siber,”. ujar Zidan kepada Tempo.co, Selasa, 12 Desember 2023.
Menurutnya, eskalasi kasus tersebut terjadi karena pada 7 Desember 2023, Ketua BEM UGM, Gielbran Mohammad Noer diundang diskusi di Jakarta.
“Akhirnya, kegiatan diskusi dan propaganda baliho jadi besar. Sebetulnya, salah satu sebabnya adalah video Gielbran di Jakarta. Kemudian di Jumat, BEM UGM bikin diskusi substantif tapi ada propaganda nominasi alumnus itu,” kata Zidan.
Lebih lanjut, Gielbran mengatakan saat diskusi dan propaganda media cukup banyak meliput. Hal tersebut karena saat menghadiri diskusi di Jakarta, Gielbran berbicara bahwa esoknya akan ada kegiatan di Bundaran UGM untuk memberi nominasi kepada Jokowi.
Selanjutnya: Kronologi Intimidasi Diterima BEM UGM