TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menyatakan sempat merasa mendapatkan dukungan dari Presiden Jokowi untuk maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dia menyatakan dukungan Jokowi kepadanya berubah setelah Mahkamah Konstitusi mengeluarkan putusan soal batas usia capres dan cawapres.
“Kalau prosesnya saya kira mulai kelihatan agak berbeda waktu ramai di MK saja,” kata Ganjar dalam siaran siniar Akbar Faizal Uncensored, Kamis, 30 November 2023.
Tempo telah menghubungi Akbar Faisal pada Jumat pagi, 1 Desember 2023. Kepada Tempo, Akbar mempersilakan untuk mengutip pertanyaan-pernyataan di tayangan itu.
Ganjar mengatakan sempat merasa mendapatkan dukungan penuh dari Jokowi karena mereka terlibat pembicaraan mendalam usai dirinya dideklarasikan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagi capres pada 21 April 2023. Saat itu, Ganjar sempat mendampingi Jokowi pulang ke Solo usai deklarasi di Batu Tulis, Bogor.
“Saya diceritain banyak hal, terkait kondisi internasional, terkait kondisi ekonomi, terkait kondisi keberlanjutan pembangunan, sehingga saya sangat dekat sekali. Maka ini yang harus dikerjakan, ini yang mesti dikerjakan,” kata Ganjar.
Saat itu, Ganjar mengaku pernah percaya diri bahwa ia yang akan didukung Jokowi.
“Rasa-rasanya yang paling punya perasaan cocok, pikirannya cocok, saya, dengan beliau,” kata Ganjar.
Sempat diperkenalkan ke masyarakat
Selain itu, Ganjar menyatakan dirinya sempat diperkenalkan kepada masyarakat saat mendampingi Jokowi dalam kunjungan kerja di sejumlah daerah di Jawa Tengah seperti Klaten, Grobogan, dan Cilacap.
“Pak, ya, namanya Jawa Tengah, kan ya relatif semua kenal saya, jadi wajar,” kata Ganjar. “Ya minimal orang kenal,” kata Ganjar.
Saat itu, menurut Ganjar, Jokowi sempat menyebut beberapa nama sosok muda yang potensial untuk menjadi presiden. Nama-nama itu di antaranya, Erick Thohir, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, Khofifah Indar Parawansa, Airlangga Hartarto, Puan Maharani, Anies Baswedan, Muhaimin Iskandar, dan dirinya sendiri.
Selanjutnya, Ganjar mengaku sempat ditanya soal kesiapan menjadi capres