TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja mengatakan pihaknya dari tingkat pusat hingga pengawas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) tidak akan pandang bulu dan pilih kasih dalam penegakan peraturan perundang-undangan.
“Kami sudah disumpah demi bangsa, demi republik ini yang disaksikan Tuhan Yang Maha Esa bahwa kami harus menjunjung tinggi dan melaksanakan peraturan perundang-undangan,” kata Rahmat di acara Rapat Koordinasi Nasional Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) di Jalan Jenderal Sudirman, Tanah Abang, Jakarta, Senin, 27 November 2023.
Dia meminta dukungan kepada semua calon presiden dan calon wakil presiden sekaligus peserta pemilu dalam meningkatkan tugas dan fungsi Bawaslu. Rahmat berterima kasih kepada calon presiden dan calon wakil yang hadir dan ingin menandakan bahwa tahapan kampanye ke depan akan saling bersinergi.
Pantauan Tempo di lokasi, para calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1, 2, dan 3, menghadiri kegiatan itu. Mereka duduk baris sesuai nomor pasangan. Di belakangnya ada elite partai dan masing-masing Ketua Tim Pemenangan Nasional. Selain itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Agus Subiyanto juga menghadiri acara itu.
Selain itu, Rahmat mengajak semua peserta pemilu, dari calon dewan perwakilan rakyat, tim kampanye, calon presiden dan wakil presiden untuk menjaga komitmen untuk melaksanakan kampanye sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Menjauhi tindak politik uang, politik SARA, tifak menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian, demi mewujudkan pemilu yang aman damai dan demokrasi," kata dia.
Pemilu akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 untuk memilih Presiden, Wakil Presiden, Majelis Permusyawaratan Rakyat yang terdiri dari DPR dan DPD, serta anggota badan legislatif daerah.
Kontestasi Pilpres 2024 diikuti oleh tiga pasangan. Selain Ganjar-Mahfud, Politikus Anies Baswedan berpasangan dengan Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar. Sementara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Pilihan Editor: Karyoto Disebut Arahkan Syahrul Yasin Limpo Buat Laporan Pemerasan oleh Firli Bahuri ke Dumas KPK
