TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani memimpin delegasi kelompok negara-negara menengah MIKTA untuk courtesy call dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 20 November 2023. Mereka akan membahas isu-isu internasional terkini.
MIKTA merupakan grup negara-negara kekuatan menengah (middle power) yang terdiri atas Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia. Para ketua DPR kelompok ini akan bertemu dalam MIKTA Speakers’ Consultation - forum konsultatif Ketua Parlemen di Hotel Kempinski, Jakarta, pada hari ini.
"Kami akan membuka Mikta meeting yang akan membicarakan hal-hal terkait dengan perdamaian dunia, termasuk juga kemerdekaan atau bagaimana apa yang terjadi di Gaza, Palestina. Sehingga kami bersepakat kita di MIKTA harus menjaga persatuan," kata Puan, Senin, 20 November 2023.
"Apa yang disampaikan presiden dalam pertemuan ini, Indonesia tetap berkomitmen, tetap konsisten mendukung perdamaian yang ada di Palestina," kata Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.
Ketegangan Timur Tengah berkobar sejak serangan mematikan militan Hamas – yang didukung Iran, menerobos perbatasan dari Gaza ke Israel pada 7 Oktober 2023. Manuver Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang, termasuk anak-anak, menurut penghitungan Israel.
Sejak itu, Israel telah membom sebagian besar Kota Gaza hingga hancur, memerintahkan depopulasi di seluruh bagian utara wilayah kantong tersebut, hingga menyebabkan sekitar dua pertiga dari 2,3 juta warga Palestina di jalur tersebut kehilangan tempat tinggal.
Otoritas kesehatan Gaza mencatat, jumlah korban tewas pada Jumat, 17 November 2023, menjadi lebih dari 12.000, termasuk 5.000 anak-anak, setelah serangan Israel di sana. Perserikatan Bangsa-Bangsa menganggap angka-angka tersebut dapat dipercaya, meskipun angka-angka tersebut sekarang jarang diperbarui karena sulitnya mengumpulkan informasi.
Indonesia memegang keketuaan MIKTA pada 2023. Pada periode keketuaan MIKTA tahun ini, DPR mengusung tema ‘Strengthening Multilateralism, Addressing Intergenerational Challenges’. Sebagai tuan rumah pertemuan parlemen 5 negara middle power itu, DPR akan menekankan isu multilateralisme kepada anggota MIKTA dalam menghadapi masalah geopolitik dunia. "MIKTA memiliki kemampuan untuk lebih fokus pada isu-isu tertentu yang mendesak dan memiliki dampak signifikan. Dengan demikian, Indonesia dapat mengangkat berbagai isu-isu geopolitik demi kemajuan dunia," kata Puan.
Pilihan Editor: Puan Sebut Penetapan Agus Subiyanto jadi Panglima TNI Dilakukan Besok