Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

77 Tahun Lalu, I Gusti Ngurah Rai Pimpin Pasukan berani Mati di Perang Puputan Margarana

image-gnews
I Gusti Ngurah Rai. wikipedia.org
I Gusti Ngurah Rai. wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini 77 tahun lalu, tepatnya 20 November 1946 terjadi perang pasca kemerdekaan di Bali. Perang itu dikenal sebagai Perang Puputan Margarana di Desa Marga, Kecamatan, Margarana, Tabanan, Bali yang dipimpin oleh Ketua Divisi Sunda Kecil pada waktu itu, yakni I Gusti Ngurah Rai.

Saat itu, I Gusti Ngurah Rai masih berusia 29 tahun dan telah memimpin pasukan Ciung Wanara untuk melawan penjajah Belanda yang berambisi untuk membentuk Negara Indonesia Timur pada waktu itu.

Pertempuran antara pasukan Ciung Wanara dan pasukan Belanda berlangsung sengit. Meskipun pasukan Ciung Wanara kurang dilengkapi senjata, mereka menggunakan taktik perang gerilya untuk melawan pasukan Belanda.

I Gusti Ngurah Rai memiliki peran dalam menyusun strategi, mengatur serangan, hingga berkomunikasi dengan Pemerintah Pusat di Pulau Jawa untuk meminta bantuan.

Pada tahap akhir pertempuran, I Gusti Ngurah Rai meneriakkan kata "Puputan!", menandakan perintah untuk bertempur hingga titik darah penghabisan. Sayangnya, I Gusti Ngurah Rai dan 95 pasukannya tewas di tangan pasukan Belanda.

Kendati banyak pasukan Ciung Wanara tewas, I Gusti Ngurah Rai dan pasukannya berhasil membunuh 400 pasukan Belanda. Melalui taktik perang gerilya dan tradisi perang Puputan khas Bali, mereka memberikan perlawanan yang signifikan terhadap pasukan penjajah.

Perang Puputan Margarana yang dipimpin I Gusti Ngurah Rai di Bali dipicu oleh tiga faktor yaitu adanya faktor politik internasional yang memberikan izin kepada Belanda untuk mengambil kembali kekuasaannya di Indonesia.

Kemudian, faktor politik nasional yang menempatkan Bali sebagai bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia pasca-Kemerdekaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Faktor lainnya karena politik lokal, yaitu solidaritas yang dirasakan oleh masyarakat Bali dengan seluruh penduduk Indonesia dalam perlawanan terhadap penjajahan.

Atas dasar peran I Gusti Ngurah Rai dalam perang Puputan, dirinya diakui sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Indonesia. Namanya juga diabadikan sebagai bagian dari nama bandara terbesar di Bali.

I Gusti Ngurah Rai memiliki latar belakang Lembaga Pendidikan Militer di Gianyar, Bali dan berada di bawah Pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Ia masuk dalam Korps Prajoda. Hanya beberapa orang yang berasal dari kalangan bangsawan dan orang terpandang yang bisa masuk Divisi tersebut.

Selepas menempuh pendidikan selama empat tahun, I Gusti Ngurah Rai akhirnya lulus pada 1940 dengan pangkat Letnan Dua. I Gusti Ngurah Rai kemudian bergabung ke pasukan Indonesia setelah merdeka pada 1945. Dia  dinobatkan sebagai komandan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang kemudian memimpin pasukan Ciung Wanara.

ANANDA BINTANG  I  NAOMY A. NUGRAHENI

Pilihan Editor: Perang Habis-habisan Puputan Margarana I Gusti Ngurah Rai Pimpin Ciung Wanara

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengintip Kemewahan Amankila Bali, Resor Tempat Pernikahan BCL dan Tiko Aryawardhana

1 hari lalu

Amankila Resort Bali (aman.com)
Mengintip Kemewahan Amankila Bali, Resor Tempat Pernikahan BCL dan Tiko Aryawardhana

Resor tempat pernikahan BCL dan Tiko Aryawardhana berada di antara pantai di Selat Lombok dan Gunung Agung yang dianggap suci.


11 Oleh-oleh Bali yang Populer beserta Harganya

2 hari lalu

Pedangan menunggu pembeli di di kios UMKM kawasan Benoa, Kuta Selatan, Bali, Jumat, 18 November 2022. Pedagang aneka baju barong, kaus, hingga kain pantai, mengeluh jumlah pembeli di kiosnya melorot tajam sejak G20 berlangsung. TEMPO/Francisca Christy Rosana
11 Oleh-oleh Bali yang Populer beserta Harganya

Kebaya Bali sudah menjadi pakaian tradisional yang wajib digunakan saat acara perayaan keagamaan dan acara budaya.


Rekomendasi Waterpark atau Waterboom Bali yang Cocok untuk Liburan Keluarga

2 hari lalu

Splash Waterpark Kuta, Bali. Instagram.com/@splashwaterparkbali
Rekomendasi Waterpark atau Waterboom Bali yang Cocok untuk Liburan Keluarga

Nikmati liburan seru di Bali dengan mengunjungi 5 waterpark dan waterboom terbaik. Sensasi kegembiraan dan kesegaran air menanti Anda!


Menjelajah Wisata Alam Sakral Monkey Forest di Ubud Bali

3 hari lalu

Monyet di kawasan wisata alam Monkey Forest Ubud. Sabtu, 25 November 2023. TEMPO/Intan Setiawanty.
Menjelajah Wisata Alam Sakral Monkey Forest di Ubud Bali

Tertarik selfie dengan kawanan monyet dan menikmati pemandangan asri di Ubud? The Sacred Monkey Forest Sanctuary tak boleh dilewatkan.


UMR Bali 2023 dan Wilayah Lainnya di Bali

3 hari lalu

Destinasi wisata Istana Ubud di Gianyar, Bali yang jadi tempat foto hits Instagrammable favorit turis. TEMPO/Intan Setiawanty.
UMR Bali 2023 dan Wilayah Lainnya di Bali

UMR Bali memiliki nilai yang cukup besar, yakni mencapai Rp2,7 juta. Berikut ini rincian UMR di Bali, lengkap dengan semua kabupaten di Bali.


Berburu Oleh-oleh Tradisional Bali di Ubud Art Market

3 hari lalu

Suasana Ubud Art Market yang menjual berbagai oleh-oleh tradisional khas Bali. Jumat, 24 November 2023. TEMPO/Intan Setiawanty.
Berburu Oleh-oleh Tradisional Bali di Ubud Art Market

Terletak di lokasi strategis, Ubud Art Market menjual berbagai kesenian tradisional khas Bali yang beragam dan berkualitas.


DWP Kembali Hadir di Bali, Project ke-15 Ini Tampilkan Keseruan Beragam

3 hari lalu

Ismaya Live menggelar konferensi pers DWPXV yang akan diselenggarakan pada 8, 9, dan 10 Desember 2023 di GWK Cultural Park, Bali. Rabu, 29 November 2023. TEMPO/Intan Setiawanty.
DWP Kembali Hadir di Bali, Project ke-15 Ini Tampilkan Keseruan Beragam

DWP tahun ini akan berlangsung pada 8, 9, dan 10 Desember 2023 di GWK Cultural Park, Bali.


Pengalaman Buat Batik Bali Sendiri di Five Art Studio Gianyar

4 hari lalu

Proses pembuatan batik khas Bali menggunakan canting yang diisi malam (lilin) dengan teknik menjiplak motif di Five Art Studio, Gianyar. Sabtu, 25 November 2023. TEMPO/Intan Setiawanty.
Pengalaman Buat Batik Bali Sendiri di Five Art Studio Gianyar

Five Art Studio menawarkan berbagai kelas seni mulai dari kelas melukis batik, mengukir kayu, melukis kaos dan telur kayu, dan lukisan tradisional.


Gratis Tiket Masuk, Jelajahi Arsitektur Ikonik Bali di Istana Ubud

4 hari lalu

Istana Ubud. Foto: TEMPO| Intan Setiawanty.
Gratis Tiket Masuk, Jelajahi Arsitektur Ikonik Bali di Istana Ubud

Pengunjung bisa menjelajah arsitektur Istana Ubud dengan banyak tempat foto yang Instagrammable.


Infinity8 Bali Siap Rayakan Natal & Tahun Baru yang Indah

5 hari lalu

Suasana senja di Infinity8 Bali
Infinity8 Bali Siap Rayakan Natal & Tahun Baru yang Indah

Infinity8 Bali mengumumkan paket Wonderful Christmas & Wonderly New Year untuk memeriahkan perayaan Natal & Tahun Baru.