Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profil Kiai Sadrach, Pemimpin Gereja di Tanah Jawa yang Wafat 99 Tahun Lalu

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Kiai Sadrach. Wikipedia
Kiai Sadrach. Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kiai Sadrach adalah salah satu contoh yang sukses dalam kepemimpinan Kristen yang berhasil mengembangkan komunitas pribumi yang erat dengan kebudayaan Jawa.

Pada masa hidupnya, ia merupakan seorang pemimpin terhormat dari gereja terbesar di Jawa sehingga menjadikannya sebuah figur yang berpengaruh dalam masyarakat. Kiai Sadrach diketahui meninggal pada 14 November 1924.

Dilahirkan dengan nama Radin di Purworejo sekitar tahun 1835, Kiai Sadrach berasal dari keluarga Islam Jawa di Kawedanan Jepara. Setelah menyelesaikan pendidikan di sekolah umum dan mengikuti berbagai pesantren di Jawa Timur, ia menetap di daerah kauman di Semarang. Di sana, dia menambahkan nama Arab ke namanya, menjadi Radin Abas.

Perubahan besar terjadi dalam kehidupannya ketika Radin tertarik pada agama Kristen setelah mengetahui bahwa mantan guru ngilmunya, Kurmen, telah menjadi Kristen oleh penginjil Tunggul Wulung.

Radin sangat terkesan dengan ajaran yang diterima dari Tunggul Wulung. Bersama dengan guru ngilmunya, Kurmen, Radin pergi ke Batavia pada tahun 1866 untuk bertemu dengan Anthing. Pada tanggal 14 April 1867, Radin memutuskan untuk dibaptis dengan nama Kristen, Sadrach.

Pada awal kariernya sebagai penginjil Jawa, ia menjadi pembantu dalam pelayanan Kiai Tunggul Wulung di Semarang. Dengan menerapkan metode yang sama seperti yang digunakan oleh Kiai Tunggul Wulung, dia mempraktikkan debat umum yang merupakan cara yang umum digunakan oleh guru ngilmu Jawa, di mana guru yang dikalahkan bersama dengan murid-muridnya harus menjadi murid dari guru ngilmu yang menang.

Kiai Sadrach menunjukkan bakat besar dalam pekerjaannya sebagai penginjil. Pada akhir 1870-an, jumlah anggota jemaatnya hampir mencapai 2.500 orang, sebuah pencapaian yang luar biasa dalam sejarah penyebaran Injil di Jawa. Namun, aturan pemerintah kolonial Belanda yang melarang penyebaran Injil kepada orang-orang yang telah memeluk agama Islam menjadi sebuah hambatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan segala prestasi yang dicapainya, Kiai Sadrach ditahbiskan sebagai Rasul Jawa pada 1899 di Batavia. Posisi ini diakui secara internasional, memberinya hak untuk memberikan sakramen. Sejak saat itu, kedudukan Kiai Sadrach dalam gereja sejajar dengan pemimpin gereja lainnya, dan jemaatnya diakui sejajar dengan kelompok jemaat lainnya.

Namun, popularitasnya juga membuat posisinya terancam. Dia dituduh melakukan sinkretisme antara Kristen dan Kejawen, juga dianggap tidak memahami esensi dari ajaran ortodoks Kristen. Tuduhan yang lebih berat menyebutkan bahwa Kiai Sadrach mengklaim dirinya sebagai manifestasi Kristus atau konsep Ratu Adil yang akan datang.

Isu-isu negatif seputar Kiai Sadrach membuat NGZV (Nederlandsche Gereformeerde Zendings Vereenigin) melakukan penyelidikan, meskipun tanpa melakukan wawancara langsung dengan Kiai Sadrach. Dia bahkan dituduh menentang kebijakan pemerintah Belanda terkait vaksinasi cacar dan sempat dipenjara, namun kemudian dibebaskan. Konflik semakin memuncak pada 1891 ketika para misionaris Belanda memisahkan diri dari jemaat Kiai Sadrach. Sejak saat itu, hubungan antara orang Kristen Eropa dan Kristen Jawa terputus, dan gereja yang didirikan oleh Kiai Sadrach berjalan sendiri.

Selama 30 tahun berikutnya (1894-1924), Kiai Sadrach tetap menjadi pendeta dan memimpin sakramen perjamuan kudus tanpa melibatkan pihak misi Belanda. Namun, dengan perubahan strategi misionaris Belanda yang beralih dari perkebunan di pedesaan menjadi pendekatan melalui pendidikan dan kesehatan di perkotaan, jemaat Kiai Sadrach mulai surut.

Pada akhirnya, Kiai Sadrach semakin terasing dan posisinya secara praktis kembali kepada tradisi kiai atau guru ngilmu khas dalam dunia Jawa.

INDONESIA.GO.ID | BIOKRISTI
Pilihan editor: Kisah Museum Radya Pustaka Salah Satu Museum Tertua di Indonesia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

8 hari lalu

Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan seperti Sumatera, Jawa dan Bali pada 25-26 April 2024.


Sejarah dan Filosofi Ketupat, Makanan yang Identik dengan Lebaran

24 hari lalu

Warga berebut gunungan kupat (ketupat) berisi uang saat tradisi Grebeg Kupat di Dawung, Banjarnegoro, Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah, Rabu, 26 April 2023. Tradisi Grebeg Kupat rutin digelar warga setempat sebagai ungkapan sukacita dan ajang silaturahmi dalam merayakan Lebaran. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Sejarah dan Filosofi Ketupat, Makanan yang Identik dengan Lebaran

Ketupat memiliki sejarah yang panjang selain identik dengan hari raya Idul Fitri atau Lebaran.


Terkini: ASDP Sebut Arus Mudik Laut dari Jawa ke Sumatera Mulai Landai, Sekjen PWI Pusat Klarifikasi Rilis Dewan Kehormatan PWI Pusat

24 hari lalu

Pengendara mobil antre saat akan memasuki Kapal Roro di Dermaga 3 Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan, Lampung, Minggu, 9 Juni 2019. Direktur Utama PT ASDP Ira Puspa Dewi menyatakan jumlah pemudik roda empat yang sudah melakukan penyebErangan ke pulau Jawa sudah mencapai 38.110 mobil atau 38 persen. ANTARA
Terkini: ASDP Sebut Arus Mudik Laut dari Jawa ke Sumatera Mulai Landai, Sekjen PWI Pusat Klarifikasi Rilis Dewan Kehormatan PWI Pusat

PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (Persero) atau ASDP Indonesia Ferry mencatat arus mudik dari Jawa menuju Sumatera mulai


ASDP Catat Arus Mudik Laut dari Jawa ke Sumatera Mulai Landai

24 hari lalu

Sejumlah kendaraan roda empat antre menunggu kapal bersandar di Dermaga 3 Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Sabtu 23 Desember 2023. PT ASDP Ferry memprediksi puncak arus mudik natal 2023 di Pelabuhan Merak terjadi pada 22-23 Desember 2023, dengan data jumlah penumpang per 12 jam mencapai 24.235 orang terdiri dari 22.113 dalam kendaraan dan 2.122 pejalan kaki. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
ASDP Catat Arus Mudik Laut dari Jawa ke Sumatera Mulai Landai

ASDP Ferry Indonesia mencatat arus mudik dari Jawa menuju Sumatera mulai landai.


194 Tahun Lalu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ini Kilas Peristiwanya

36 hari lalu

Pangeran Diponegoro. ikpni.or.id
194 Tahun Lalu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ini Kilas Peristiwanya

Pangeran Diponegoro ketika itu bersedia menyerahkan diri dengan syarat sisa anggota laskarnya yang tersisa dibebaskan.


Ombudsman Sebut Pemindahan Ibu Kota ke IKN sebagai Semangat Anti Kolonialisme

44 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan Kantor Presiden di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Jumat, 1 Maret 2024. Presiden Jokowi mengecek pembangunan infrastruktur yang kini telah mencapai 74 persen tersebut. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Ombudsman Sebut Pemindahan Ibu Kota ke IKN sebagai Semangat Anti Kolonialisme

IKN mestinya tidak dijadikan kota multifungsi seperti Jakarta.


Arti Weton Tulang Wangi dalam Primbon Jawa dan Ciri-Cirinya

26 Februari 2024

Seseorang dengan weton tulang wangi diyakini memiliki kekuatan spiritual yang besar dan disukai makhluk gaib. Berikut ini ciri-cirinya.  Foto: Canva
Arti Weton Tulang Wangi dalam Primbon Jawa dan Ciri-Cirinya

Seseorang dengan weton tulang wangi diyakini memiliki kekuatan spiritual yang besar dan disukai makhluk gaib. Berikut ini ciri-cirinya.


51 Kilogram Sabu Diselundupkan Pakai Mobil Boks Minuman Kemasan

24 Februari 2024

Ilustrasi Sabu. TEMPO/Amston Probel
51 Kilogram Sabu Diselundupkan Pakai Mobil Boks Minuman Kemasan

"Modus operandi PR dan GDA adalah menyamarkan sabu dalam mobil boks seakan-akan mereka berjualan minuman kemasan," ujar Kapolda Jawa Tengah.


Giant Sea Wall Diklaim Dapat Lindungi Ancaman di Pantura Jawa

25 Januari 2024

Proyek Giant Sea Wall
Giant Sea Wall Diklaim Dapat Lindungi Ancaman di Pantura Jawa

Pembangunan giant sea wall diklaim untuk melindungi ancaman yang ada di Pantura Jawa.


Cuitan Ganjar Pranowo Pasca Debat Cawapres: Ojo Adigang, Adigung, Adiguna, Untuk Siapa?

24 Januari 2024

Cuitan Ganjar Pranowo Pasca Debat Cawapres: Ojo Adigang, Adigung, Adiguna, Untuk Siapa?

Ganjar Pranowo mengunggah cuitan di akun X soal 'Ojo Adigang, Adigung, Adiguna', usai debat cawapres, ditujukan ke siapa? Ini maknanya.