TEMPO.CO, Jakarta - Istana mengklaim tidak mengetahui ihwal menteri yang akan mundur dari Kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi seperti disebut Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Deddy Yevri Hanteru Sitorus. Deddy sebelumnya mengatakan ada menteri Jokowi dari PDIP yang bertemu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Dalam pertemuan itu, Deddy menyatakan sang menteri ingin mundur dari kabinet. “Tidak tahu sama sekali,” kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno dalam pesan singkat kepada Tempo pada Ahad malam, 12 November 2023.
Saat ini, ada lima kader PDIP yang menempati jabatan menteri di Pemerintahan Presiden Jokowi. Di antaranya Yasonna Laoly (Menteri Hukum dan HAM), Tri Rismaharini (Menteri Sosial), Abdullah Azwar Anas (Menpan RB), Gusti Ayu Bintang Darmawati (Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak), dan Pramono Anung Wibowo (Sekretaris Kabinet). Terlepas dari keinginan menteri tersebut, PDIP tidak ingin menarik menteri kabinet.
Dalam wawancara di Jakarta Pusat, Sabtu, 11 November 2023, Deddy mengatakan “Ibu (Mega) bilang bahwa menjadi menteri itu adalah tanggung jawab kepada bangsa dan rakyat, sepanjang mereka masih dibutuhkan silakan (melanjutkan di kabinet).” PDIP menyerahkan ke Presiden Jokowi apabila menteri tidak dibutuhkan karena berbeda arah politik.
Hubungan PDIP dan presiden menjadi sorotan usai putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, diusung oleh kubu rival sebagai bakal calon wakil presiden Prabowo Subianto. Gibran, yang juga merupakan kader PDIP, dianggap merepresentasikan keluarga Presiden Jokowi dalam Koalisi Indonesia Maju, mencakup Partai Gerindra, Demokrat, Golkar, PBB, PAN. Gelora, Garuda, hingga Prima.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya sedang sedih dan luka hati yang perih karena Jokowi dinilai telah meninggalkan partai. Menurut Hasto, PDIP selama ini telah mencintai dan memberikan keistimewaan kepada Jokowi.
Pencalonan Gibran Rakabuming Raka selaku putra presiden Jokowi, menurut Hasto adalah pembangkangan politik, konstitusi, dan kepada rakyat Indonesia. Menurutnya, hal itu dilakukan dengan merekayasa hukum di Mahkamah Konstitusi. “Ketika DPP Partai bertemu dengan jajaran anak ranting dan ranting sebagai struktur Partai paling bawah, banyak yang tidak percaya bahwa ini bisa terjadi,” kata Hasto dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Ahad, 29 Oktober 2023.
Jokowi mengatakan hubungannya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri usai putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka diumumkan sebagai bakal calon wakil presiden Prabowo Subianto, tidak ada masalah. "Baik-baik saja," kata Jokowi saat ditemui di Senayan pada Selasa, 24 Oktober 2024. Ia tidak menjawab ketika ditanya apakah ia sudah bertemu dengan Megawati.
Pilihan Editor: Koalisi Masyarakat Sipil Anggap Jokowi Terlibat Perusakan Agenda Pemilu 2024