TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, buka suara ihwal pernyataan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang sedih ditinggal keluarga Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Hal tersebut disampaikan seiring putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, menjadi cawapres Prabowo yang menjadi pesaing Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang disokong PDIP.
Kaesang mengatakan tak bisa mengomentari pernyataan itu, karena sejak awal dia tak pernah menjadi kader PDIP.
"Saya agak kurang bisa menjawab itu karena saya tidak meninggalkan PDIP soalnya," kata putra bungsu Jokowi itu di Kantor DPP PSI, Tanah Abang, Jakarta, Selasa, 31 Oktober 2023.
Sebelumnya, Hasto Kristiyanto mengatakan partainya sedang sedih dan luka hati yang perih karena Jokowi dianggap telah meninggalkan partai. "PDIP selama ini telah mencintai dan memberikan keistimewaan kepada Jokowi," kata Hasto dalam keterangan tertulis yang diterima Ahad, 29 Oktober 2023.
Menurut Hasto, majunya Gibran yang masih merupakan kader PDIP, sebagai Cawapres Prabowo dianggap sebagai pembangkangan politik, konstitusi, dan rakyat Indonesia. Menurutnya, hal itu dilakukan dengan merekayasa hukum di Mahkamah Konstitusi.
Gibran, Wali Kota Solo berusia 36 tahun, melenggang ke panggung pilpres 2024, setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan soal batas minimal untuk pendaftaran calon presiden dan wakil presiden. Aturan itu menyebut syarat capres - cawapres berusia 40 tahun, namun tidak melarang seseorang yang memiliki pengalaman sebagai kepala daerah.
Ketua Hakim MK Anwar Usman adalah ipar dari Presiden Jokowi alias paman dari Gibran. Jokowi mendapatkan kritikan dari sejumlah elemen karena dianggap melanggengkan dinasti politik saat sedang berkuasa.
Jokowi mengatakan sebagai orang tua Gibran tugasnya mendoakan dan merestui. Meskipun demikian, dia menyatakan tak ikut campur dalam pemilihan capres dan cawapres. Dia menyatakan hal itu merupakan kewenangan partai politik.
“Ya orang tua tuh tugasnya mendoakan dan merestui, keputusannya semuanya di dia (Gibran),” kata Jokowi saat menghadiri apel Hari Santri di Surabaya, pada Ahad, 22 Oktober 2023.
Sementara Jokowi sebelumnya menyatakan tidak ada masalah dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri setelah Gibran jadi Cawapres Prabowo.
"Baik-baik saja," kata Jokowi saat ditemui di Senayan pada Selasa, 24 Oktober 2024. Ia tidak menjawab ketika ditanya apakah ia sudah bertemu dengan Megawati.
HAN REVANDA PUTRA
Pilihan Editor: Kaesang Sebut Hubungan Jokowi-Megawati Tak Pernah Ada Saling Sikut