Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rekam Jejak Putri-putri Gus Dur: Yenny Wahid, Alissa Wahid, Anita Wahid, Inayah Wahid

image-gnews
Yenny Wahid saat pembukaan Muktamar ke-III Partai Kebangkitan Bangsa  PKB pro Gus Dur di Surabaya. ANTARA/M Risyal Hidayat
Yenny Wahid saat pembukaan Muktamar ke-III Partai Kebangkitan Bangsa PKB pro Gus Dur di Surabaya. ANTARA/M Risyal Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid yang merupakan putri Abdurrahman Wahid atau Gus Dur resmi mendukung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (Ganjar-Mahfud) sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada pemilihan presiden 2024 nanti.

Selain dirinya, ia mengklaim bahwa barisan kader Gus Dur juga akan mendukung pasangan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024. “Kami barisan para kader barisan Gus Dur menyakan dukungan kepada Ganjar Pranowo dan Mahfud Md,” ujar Yenny Wahid.

Dirinya juga mengungkapkan bahwa Mahfud menjadi salah satu alasan dirinya mendukung pasangan tersebut. “Mahfud adalah sosok yang memperjuangkan pluralisme sebagaimana garis perjuangan Gus Dur selama ini,” kata Yenny Wahid di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada Jumat, 27 Oktober 2023.

Yenny Wahid

Yenny Wahid memang menjadi salah satu tokoh aktivis Nahdlatul Ulama dan direktur dari Wahid Institute. Putri kedua dari Gus Dur ini lahir pada 29 Oktober 1974. Yenny menempuh pendidikan di Psikologi di Universitas Indonesia (UI).

Namun, Gus Dur kala itu menyarankan agar Yenny keluar dari UI dan melanjutkan pendidikan di Jurusan Desain dan Komunikasi Visual, Universitas Trisakti. Meskipun berlatar belakang DKV, Yenny justru banyak berkiprah menjadi wartawan yang saat itu bertugas di Timor-Timur dan Aceh mendampingi sang ayah serta sempat menjadi koresponden koran terbitan Australia.

Dalam karier jurnalistiknya, Yenny berhasil melakukan liputan pasca-referendum dan mendapatkan penghargaan Walkley Award. Ia juga menggeluti dunia jurnalistik dengan meliput kondisi Jakarta menjelas Reformasi.

Setelah ayahnya terpilih sebagai Presiden RI ke-4, Yenny memutuskan untuk berhenti dari jurnalistik. Dia kemudian kerap mendampingi Gus Dur sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik. Selepas Gus Dur lengser, Yenny kemudian melanjutkan pendidikan gelar Magister Administrasi Publik di Harvard.

Sepulang dari Amerika, Yenny langsung menjabat Direktur Wahid Institute dan sempat menjabat staf khusus bidang komunikasi politik selama setahun di bawah pemerintahan Susilo Bambang Yudhyono. Kendati sempat menjabat, Yenny yang kala itu juga menjabat Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memutuskan untuk mengundurkan diri dengan alasan memiliki perbedaan kepentingan dengan PKB.  

Pada 2009, Yenny dinobatkan sebagai salah satu penerima penghargaan Young Global oleh World Economic Forum, lalu pada Januari 2020, dirinya menjabat sebagai Komisaris Garuda Indonesia. Namun, pada agustus 2021, ia memutuskan mengundurkan diri.

Selain Yenny Wahid, Gus Dur juga memiliki tiga putri lain, yakni Alissa Wahid, Anita Wahid, dan Inayah Wulandari Wahid. Berikut profilnya.

Alissa Wahid. Dok.TEMPO

Alissa Wahid

Alissa Wahid memiliki nama panjang Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid. Alissa Wahid berkuliah di Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) sejak Sarjana sampai Magister.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah lulus, dirinya ditunjuk sebagai manager dalam Indonesia Planned Parenthood Association pada 1991-1996. Proyek sosial ini bertujuan untuk pengembangan diri dan kesehatan reproduksi anak muda di Yogyakarta. Kemudian, sejak 2010, Alissa aktif menjadi Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Indonesia.

Saat ini, dirinya menjabat sebagai Komisaris Independen PT Unilever Indonesia Tbk dan dikenal sebagai psikolog.

Presidisium Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (Mafindo) Anita Wahid (kiri) berbicara dalam diskusi bertajuk "Negara Darurat Hoax" di gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Selasa, 16 Oktober 2018. Mafindo menyatakan hoax makin meningkat setiap tahun. Mafindo mencatat, pada rentang Juli-September 2018, terverifikasi 230 kabar hoax di media sosial. Sebanyak 58,7 persen di antaranya bermuatan politik. TEMPO/Muhammad Hidayat

Anita Wahid

Anita Hayatunnufus Wahid lahir pada 1977. Dirinya mengambil jurusan Hubungan Internasional di Universitas Indonesia. Setelah lulus, dirinya melanjutkan pendidikan di Ruhr Universitaet Bochum, Jerman.

Setelah itu, Anita wahid banyak berperan dalam jabatan Deputy Director Public Virtue Research Institute, Supervisory Board Abdurrahman Wahid Center for Peace and Humanity Universitas Indonesia. Baru-baru ini, Anita menjabat sebagai Dewan Penasihat Keamanan Tiktok Asia-Pasifik.

Inayah Wahid saat pementasan teater Kebangsaan bertajuk Satyam Eva Jayate dalam rangka ulang tahun ke-71 Megawati Soekarnoputri di TIM, Jakarta, 23 Januari 2018. Teater kebangsaan "Satyam Eva Jayate" ini menggambarkan peristiwa di abad ke-13, terutama pada era Raden Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit. TEMPO/Fakhri Hermansyah

Inayah Wulandari Wahid

Inayah Wulandari Wahid merupakan anak bungsu Gus Dur yang lahir pada 31 Desember 1982 dan akrab dipanggil Inaya. Ia merupakan alumni Universitas Indonesia yang kini menjabat sebagai Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU.

Inayah Wahid mendapat penghargaan berupa Apresiasi Perempuan Berpengaruh. Hal itu disebabkan dirinya aktif bergerak dalam Positive Movement (PM) dan Gusdurian untuk menyuarakan permasalahan sosial terhadap Hak Asasi Manusia (HAM).

ANANDA BINTANG I ADIL AL HASAN l GEZITA INOVA RUSYDA

Pilihan Editor: Terbentuknya Jaringan Gusdurian, Merawat Perjuangan dan Pemikiran Gu Dur

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

PBNU Sarankan GP Ansor Urungkan Niat Laporkan Suswono ke Polisi

5 jam lalu

Sejumlah massa saat aksi Penjarakan Suswono Demi Keadilan dan Kehormatan Islam di depan Kantor Bawaslu DKI Jakarta, Senin 4 November 2024. Dalam aksinya massa menilai Suswono dengan angkuh telah melecehkan Rasulullah SAW dan menghina Ibunda Siti Khadijah RA, hanya demi ambisi pribadi. Massa menuntut hukuman setimpal penjara dan diskualifikasi dari PILKADA Jakarta 2024. TEMPO/Subekti.
PBNU Sarankan GP Ansor Urungkan Niat Laporkan Suswono ke Polisi

Menurut Ketua PBNU, permintaan maaf dari Suswono cukup menyelesaikan permasalahan atas pernyataan janda kaya yang dinilai merendahkan agama Islam.


Begini Kata Pakar UI Soal Dampak Pilpres AS terhadap Indonesia

5 jam lalu

Kamala Harris dan Donald Trump. FOTO/Erin Schaff/Pool via REUTERS dan REUTERS/Mike Segar
Begini Kata Pakar UI Soal Dampak Pilpres AS terhadap Indonesia

Pakar UI dan CSIS menyoroti dampak Pilpres AS terhadap Indonesia.


Koinan Hadirkan Solusi Tukar Koin Gratis di FKM UI

14 jam lalu

Seorang mahasiswa menukarkan koin menjadi saldo digital pada mesin penukaran di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKMUI).  Dok. GoPay
Koinan Hadirkan Solusi Tukar Koin Gratis di FKM UI

Koinan menghadirkan booth layanan tukar koin gratis dalam rangkaian acara Seminar Kesehatan Finansial dan Pencernaan, di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI), dari 28 hingga 31 Oktober 2024.


Alur Dugaan Plagiarisme Dosen Sejarah UGM

16 jam lalu

Cara cek plagiarisme di skripsi. Foto: Canva
Alur Dugaan Plagiarisme Dosen Sejarah UGM

Akun @_bje milik Bernando J. Sujibto menyebut dugaan plagiarisme terhadap buku Kuasa Ramalan karya Peter Carey (KPG, 2012).


Tanggapan Penerbit KPG Atas Dugaan Plagiarisme Dosen Sejarah UGM

18 jam lalu

Cara cek plagiarisme di skripsi. Foto: Canva
Tanggapan Penerbit KPG Atas Dugaan Plagiarisme Dosen Sejarah UGM

Penerbit KPG menanggapi dugaan plagiarisme dosen sejarah UGM terhadap buku Peter Carey berjudul Kuasa Ramalan.


UGM Bentuk Tim Usut Dugaan Plagiarisme Dosen Sejarah FIB

21 jam lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
UGM Bentuk Tim Usut Dugaan Plagiarisme Dosen Sejarah FIB

Pembentukan tim ini menanggapi tuduhan plagiarisme terhadap dosen Departemen Sejarah FIB UGM Sri Margana dan kawan-kawan.


Soal Laporkan Suswono ke Polisi, GP Ansor Sebut Sejumlah Kiai Tak Setuju

1 hari lalu

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Nomor Urut 1, Suswono, memakan kue cucur saat mengunjungi Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Oktober 2024. TEMPO/Ilham Balindra
Soal Laporkan Suswono ke Polisi, GP Ansor Sebut Sejumlah Kiai Tak Setuju

GP Ansor DKI berencana melaporkan Suswono ke Polda Metro Jaya pada Rabu ata


Tom Lembong Ditahan Kejagung, Rencana Anies Mau Pamer Tempat Favorit di Jogja Buyar

2 hari lalu

Anies mengunggah acara yang semula menghadirkan Tom Lembong sebagai narasumber di UGM. Foto: Instagram.
Tom Lembong Ditahan Kejagung, Rencana Anies Mau Pamer Tempat Favorit di Jogja Buyar

Sebelum Tom Lembong ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan Kejaksaan Agung, Anies berencana memamerkan tempat favoritnya di Yogyakarta.


Guru Besar UGM Beri Saran Prabowo Soal Target Swasembada Pangan

2 hari lalu

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024. Prabowo mengatakan Indonesia harus bisa memproduksi kebutuhan pangannya sendiri atau swasembada pangan saat menyampaikan pidato perdananya. TEMPO/M Taufan Rengganis
Guru Besar UGM Beri Saran Prabowo Soal Target Swasembada Pangan

Prabowo menargetkan pencapaian swasembada pangan dalam kurun waktu tiga sampai empat tahun mendatang, begini kata Guru Besar UGM.


Pramono Anung-Rano Karno Temui Keluarga Gus Dur: Doa, Pesan, dan Cium Tangan

3 hari lalu

Calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno saat menemui istri Alm. Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah di Jakarta. TEMPO/Andi Adam Faturahman
Pramono Anung-Rano Karno Temui Keluarga Gus Dur: Doa, Pesan, dan Cium Tangan

Pramono Anung menyatakan amat menghormati Sinta Nuriyah dan keluarga almarhum Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.