TEMPO.CO, Makassar - Lagu Heal The World menyapa para peserta acara Gala Dinner Forum Tingkat Tinggi ASEAN tentang Pembangunan Inklusif Disabilitas dan Kemitraan Pasca Tahun 2025 atau yang kerap disebut AHLF 2023 (The ASEAN High Level Forum on Enabling Disability-Inclusive Development and Partnership beyond 2025) di Fort Rotterdam, Makassar, pada Selasa malam, 10 Oktober 2023. Dua sosok perempuan yang membawakan lagu itu dengan penjiwaan yang penuh sehingga membuat seluruh peserta terpaku dan terhanyut.
Dua perempuan itu adalah Mutiara dan Intan, kakak beradik tunanetra dari Panti Asuhan dan Sekolah Luar Biasa Elsafan, Jakarta. Mereka pun diiringi oleh rekan-rekannya sesama penyandang disabilitas dari panti yang sama. Suaranya, tak kalah merdu dibanding dengan Putri Ariani, penyanyi tunanetra dari Indonesia yang menggebrak di ajang America's Got Talent.
Pesan yang mereka ingin sampaikan dari lagu itu jelas. Mereka ingin dunia menjadi tempat yang inklusif, tempat yang lebih baik bagi semua umat manusia, tanpa melihat golongan, tanpa melihat kekurangan dan kelebihan.
"Heal the world, make it a better place. For you and for me, and the entire human race (Pulihkan dunia, buat menjadi tempat yang lebih baik. Bagi kamu dan bagi saya dan bagi seluruh umat manusia)," begitu salah satu bait dari lagu yang dipoulerkan oleh raja pop Michael Jackson tersebut.
Mutiara dan Intan bersama band dari Panti dan Sekolah Luar Biasa Elsafan saat tampil dalam Gala Dinner AHLF 2023 di Fort Rotterdam, Makassar, Selasa, 10 Oktober 2023. Dok: Kementerian Sosial
Tak hanya Mutiara dan Intan, lagu yang dibawakan oleh Allafta Hirzi Sodiq, penyanyi tunanetra lainnya yang tampil malam itu, juga memiliki pesan yang tak kalah dalam. Zizi, sapaannya, membawakan lagu Easy on Me milik penyanyi asal Inggris, Adele.
Sambil memainkan piano, Zizi yang masih berusia 13 tahun dengan lantang menyampaikan pesan bahwa dia adalah seorang anak disabilitas yang tak memiliki kesempatan untuk merasakan dunia di sekitarnya seperti anak-anak lainnya. Zizi juga tak memiliki keleluasan untuk memilih apa yang bisa dia lakukan.
"Go easy on me, baby. I was still a child, didn't get the chance to, feel the world around me. I had no time to choose, what I chose to do. So go easy on me (Bersabarlah dengan saya sayang. Saya masih anak-anak, tak memiliki kesempatan untuk merasakan dunia di sekitar saya. Saya tak memiliki waktu untuk memilih, apa yang saya pilih untuk lakukan. Jadi, bersabarlah dengan saya)," nyanyi Zizi yang membuat bulu kuduk peserta, setidaknya saya, merinding mendengarnya.
Mutiara, Intan dan Zizi hanyalah tiga dari ratusan penyandang disabilitas yang tampil pada malam itu. Pihak Kementerian Sosial menyatakan setidaknya terdapat lebih dari 170 penyandang disabilitas yang tampil dalam acara itu. Ada yang juga bernyanyi dan ada pula yang menampilkan seni tarian dari seantero Indonesia.
Selanjutnya, penyandang disabilitas ingin ikut perkenalkan Indonesia ke tingkat dunia