TEMPO.CO, Jakarta - Kapolda Aceh Irjen Achmad Kartiko yang belum lama menggantikan Irjen Ahmad Haydar melakukan peresmian sumur bor dan peletakan batu pertama pembangunan tempat penampungan air bersih di Desa Maheng, Kabupaten Aceh Besar.
Sumur bor ini merupakan bagian dari komitmen Polri, khususnya Polda Aceh dalam melayani masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Irjen Achmad Kartiko dalam sambutannya setelah meletakkan batu pertama, Jumat, 6 Oktober 2023.
Ia mengatakan, air bersih ini adalah kebutuhan vital masyarakat, apalagi ketika sedang perubahan cuaca yang disebut dengan el nino. Maka dari itu, sumur bor akan membantu untuk memenuhi kebutuhan air di masyarakat Desa Maheng.
“Kebutuhan air ini tidak hanya untuk konsumsi sehari-hari” katanya. Karena menurutnya, air ini juga akan berdampak pada keatahanan pangan dan menghindari penyakit yang terjadi akibat kekurangan air.
Harapannya, sumur bor ini akan mendukung perekonomian di Desa Maheng, karena aktivitas pertanian yang bisa lebih produktif. Penggunaan airnya pun harus lebih produktif agar tidak ada yang terbuang sia-sia. Untuk fasilitas yang sudah ada, masyarakat diminta untuk merawatnya agar bisa tetap dipakai secara berkelanjutan.
Jenderal bintang dua itu ikut menjelaskan, sumur bor untuk ketersediaan air bersih merupakan program "Polri Peduli Lingkungan" yang digagas Kapolri Listyo Sigit Prabowo. Harapannya agar terjalin silaturahmi dengan masyarakat, sehingga tercipta situasi yang aman dan kondusif.
Kapolda Aceh ini juga turut mengucapkan terima kasih pada Pemerintah Kabupaten Aceh Besar dan stakeholder untuk semua bantuan yang diberikan pada sumur bor yang diresmikan olehnya. Dengan sumur bor ini, warga tidak akan lelah untuk mengambil air ke bendungan atau sungai.
Seorang warga Desa Maheng, dengan nama Keuchik, mengucapkan terima kasih pula pada bantuan sumur yang telah diresmikan Kapolda itu. Melalui sumur itu, ia mengungkap bahwa warga tidak perlu capek lagi mengambil air ke bendungan atau sungai.
Ia juga mengungkap rasa harunya karena kedatangan Kaploda Aceh itu, bukan hanya itu, ia jugs mengungkap bahwa warga dan ia tidak bisa tidur karena menanti kedatangannya.
“Jujur Pak Kapolda, kami sampai tidak bisa menanti kedatangan bapak hari ini” kata dia. Namun, ia berharap jika jangan datang hari ini saja, tetapi juga besok dan kedepannya, ia dipersilakan untuk datang ke desa.
Hal itu diungkap Samsil, karena belum ada Kapolda Aceh yang berkunjung ke Desa Maheng karena letak geografisnya yang jauh dari perkotaan dan orang enggan mengunjungnyunya. “Desa kami jauh dari kota Pak Kapolda,” kata dia.
Pilihan Editor: Kapolda Aceh Irjen Ahmad Haydar Purnatugas Usai Menjabat 2 Tahun 2 Bulan, Diarak Panser Anoa