Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

35 Tahun Tiada Sultan Hamengkubuwono IX, Kilas Balik Republik Indonesia Kehilangan Tokoh Besar Itu

image-gnews
Sultan Hamengkubuwono IX setelah dinobatkan, 18 Maret 1940. Dok. Perpustakaan Nasional/ Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Sultan Hamengkubuwono IX setelah dinobatkan, 18 Maret 1940. Dok. Perpustakaan Nasional/ Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tepat hari ini, Ahad, 2 Oktober 1988 silam atau 35 tahun silam, Sri Sultan Hamengkubuwono IX meninggal dunia di Washington DC, Amerika Serikat. Kepergian gubernur pertama DI Yogyakarta itu meninggal kesedihan mendalam bagi banyak orang. Ratusan ribu manusia, termasuk Presiden Soeharto dan duta besar negara lain, mengiringi upacara pemakaman Wakil Presiden Kedua RI ini.

Majalah Tempo edisi Sabtu, 8 Oktober 1988 mengulas kisah kepergian Sri Sultan Hamengkubuwono IX ini. Kabar mangkatnya sang sultan disampaikan oleh Kanjeng Raden Ayu Nindyokirono, istri terakhirnya. Melalui sambungan telepon dari negeri di seberang benua, Norma-sapaan Nindyokirono- mengabari dengan suara setengah terisak.

“Bapak meninggal,” kata Norma, menghubungi Jakarta, pagi jam 07.45 WIB itu, dari Washington, D.C.

Yang menerima telepon itu adalah Meity Minarni, seorang kemanakannya. Berita yang disampaikan Norma pagi itu bukan hanya berita duka bagi keluarga. Tapi juga bagi bangsa Indonesia. Sultan Yogya, merupakan salah satu tokoh perjuangan kemerdekaan, bekas wakil presiden, dan seorang Gubernur DI Yogyakarta mendadak wafat, di hari Ahad 2 Oktober senja hari. Memang, tak ada yang menduga kematian itu.

Tiga pekan sebelumnya, 14 September 1988, Sri Sultan berangkat dari Jakarta ke Jepang. Dia pergi bersama Norma yang acap mendampinginya. Di Tokyo, lima hari kemudian, keduanya bergabung dengan rombongan kesenian pimpinan Wiyogo Atmodarminto, Gubernur DKI Jakarta ketika itu. Pada 22 September, Sri Sultan ke kota kuno Kyoto. Esoknya balik ke Tokyo dan berangkat ke New York, AS pada 25 September.

Mereka yang bertemu dengan Sri Sultan sampai beberapa hari sebelum ke AS tak melihat tanda-tanda sakit pada diri Gubernur DI Yogyakarta itu. Pangeran Mangkubumi, putranya yang tertua, hadir sebentar bersama ayahandanya di Tokyo pada 25 September. Raden Mas Herjuno Darpito itu menyebut kondisi Sri Sultan tak ada yang perlu dikhawatirkan ketika itu. Sebab itu, ia sempat tak yakin ayahnya meninggal.

“Kondisi beliau (waktu itu) tak ada yang perlu dikhawatirkan,” kata pria yang kini menggantikan ayahnya sebagai Gubernur DIY bergelar Sri Sultan Hamengkubuwana X itu.

Kesaksian ini diamini Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Emil Salim. Dia dan Sri Sultan sempat menonton pertunjukan kesenian Yogya dan Solo yang dibawa Gubernur Wiyogo di sebuah gedung teater besar di Tokyo. Itu terjadi pada 21 September 1988. Keduanya duduk berdampingan sembari bercakap dengan Bahasa Belanda informal. Sama seperti putra Sri Sultan, Emil juga sempat menyangsikan kepergiannya.

“Kesan saya beliau gembira ria. Beliau mengajak saya makan sashimi,” kenang Emil.

Selanjutnya: Ini penyebab Sultan Hamengkubuwono IX meninggal

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Perlunya Bantuan Hidup Dasar untuk Menolong Pasien Jantung dan Lainnya

6 jam lalu

Ilustrasi pertolongan pertama orang yang terkena Serangan Jantung. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo. 20120403
Perlunya Bantuan Hidup Dasar untuk Menolong Pasien Jantung dan Lainnya

Pakar menjelaskan bantuan hidup dasar berusaha mencegah atau memperlambat kerusakan otot jantung hingga penyebab masalah dapat diperbaiki.


UMY Punya Gedung Asrama Mahasiswa Baru, Begini Pesan Ketua Umum PP Muhammadiyah

16 jam lalu

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) resmi mengoperasikan asrama mahasiswa barunya, UMY Student Dormitory, di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Jumat, 4 Oktober 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
UMY Punya Gedung Asrama Mahasiswa Baru, Begini Pesan Ketua Umum PP Muhammadiyah

Gedung modern UMY Student Dormitory bisa menampung lebih dari seribu mahasiswa.


Hindari Macet, Perhatikan Rekayasa Lalu Lintas Wayang Jogja Night Carnival 2024

22 jam lalu

Keriuhan perhelatan Wayang Jogja Night Carnival 2023. Dok. Istimewa
Hindari Macet, Perhatikan Rekayasa Lalu Lintas Wayang Jogja Night Carnival 2024

Puncak peringatan HUT ke-268 Kota Yogyakarta bakal diwarnai gelaran street art Wayang Jogja Night Carnival Senin 7 Oktober 2024 mulai sore hingga malam di kawasan Tugu Yogyakarta.


Kematian Mendadak Marissa Haque, Ashraf Sinclair, dan Mike Mohede

1 hari lalu

Marissa Haque. Dok.TEMPO/ Ramdani
Kematian Mendadak Marissa Haque, Ashraf Sinclair, dan Mike Mohede

Kematian mendadak Marissa Haque mengejutkan publik. Kejadian serupa pernah terjadi pada Ashraf Sinclair dan Mike Mohede.


Belasan Event Menarik Bakal Hadir Di Ajang Kustomfest 2024 Akhir Pekan Ini di Yogyakarta

1 hari lalu

Ajang Kustomfest 2018. Tempo/Pribadi Wicaksono
Belasan Event Menarik Bakal Hadir Di Ajang Kustomfest 2024 Akhir Pekan Ini di Yogyakarta

Pameran modifikasi kendaraan terbesar di Tanah Air, Kustomfest, bakal kembali digelar akhir pekan ini di kawasan Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta, Sabtu-Minggu, 5-6 Oktober 2024.


Sindrom Kematian Mendadak, Apa Penyebabnya?

1 hari lalu

Ilustrasi Orang Meninggal. shutterstock.com
Sindrom Kematian Mendadak, Apa Penyebabnya?

Beberapa faktor dapat menyebabkan sindrom kematian mendadak. Berikut penyebab utamanya.


Bong Suwung Stasiun Tugu Steril, Daop 6 Yogyakarta Siapkan Akses Baru Leluasa

1 hari lalu

Sterilisasi kawasan Bong Suwung yang berada di sisi barat Stasiun Tugu Yogyakarta, Kamis, 3 Oktober 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Bong Suwung Stasiun Tugu Steril, Daop 6 Yogyakarta Siapkan Akses Baru Leluasa

PT. KAI Daop 6 Yogyakarta pekan ini baru selesai melakukan sterilisasi kawasan Bong Suwung di wilayah emplasemen bagian barat Stasiun Yogyakarta.


Razia Marak, Asosiasi Wisata Yogyakarta Desak Kontrol Ketat Penjualan Minuman Beralkohol

1 hari lalu

Operasi penutupan usaha miras ilegal di Sleman Yogyakarta. Dok. Istimewa
Razia Marak, Asosiasi Wisata Yogyakarta Desak Kontrol Ketat Penjualan Minuman Beralkohol

Pelaku industri pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendesak adanya kontrol ketat dari pemerintah daerah atas masih maraknya penjualan minuman beralkohol.


Marissa Haque Meninggal, Diduga karena SDS. Apa Itu?

2 hari lalu

Seorang kerabat menaburkan bunga di atas makam Marissa Haque usai prosesi pemakaman di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2024. Aktor dan politikus Marissa Haque meninggal dunia pada usia 61 tahun. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Marissa Haque Meninggal, Diduga karena SDS. Apa Itu?

Marissa Haque meninggal dunia, diduga mengalami sindrom kematian mendadak (SDS). Berikut penjelasan mengenai sindrom tersebut.


Kisah 6,5 Juta Gulden Sultan Hamengkubuwono IX untuk Kas Negara, Sukarno pun Menangis

2 hari lalu

Sultan Hamengkubuwono IX. Dok. Museum Hamengku Buwono IX Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Kisah 6,5 Juta Gulden Sultan Hamengkubuwono IX untuk Kas Negara, Sukarno pun Menangis

Sultan Hamengkubuwono IX menyumbang 6,5 juta gulden untuk Indonesia melalui Sukarno. Dana itu dijadikan kas negara di awal kemerdekaan RI.