TEMPO.CO, Jakarta - Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi, ditunjuk sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Jokowi pun mengakui telah memberikan izin kepada Kaesang, untuk terlibat dalam dunia politik melalui PSI. "Ya, minta doa restu orang tua. Ya, saya restui," kata Jokowi.
Kaesang Pangarep resmi menjadi kader PSI pada Sabtu, 23 September 2023, dan langsung dinobatkan sebagai Ketua Umum pada Senin, 25 September 2023. Kaesang Pangarep menjabat sebagai Ketua Umum PSI dari periode 2023-2028. Sebelumnya, PSI diketuai oleh Giring Ganesha dari 2019-2023.
Dosen Ilmu Politik dan International Studies, Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam mengatakan masuknya Kaesang Pangarep ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bisa menjadi ancaman bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Pasalnya, Kaesang dinilai akan membuka peluang besar bagi PSI untuk melakukan penetrasi lebih jauh ke segmen pemilih loyal Jokowi.
"Baik Jawa maupun luar Jawa, khususnya di Sumatera Utara di barat Indonesia dan juga wilayah Indonesia Timur," katanya dalam rilis tertulis, Selasa, 26 September 2023.
Keputusannya untuk bergabung dengan PSI memunculkan berbagai reaksi dari partai politik lain di Tanah Air. Apa kata mereka mengenai pergantian kepemimpinan di PSI ini?
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), partai yang saat ini menaungi Presiden Jokowi, memiliki aturan ketat yang melarang anggota keluarga kader partai menjadi kader partai lain.
Namun, politikus PDIP Bambang Wuryanto menilai bahwa Kaesang Pangarep tidak melanggar peraturan tersebut. Ia menyatakan bahwa Kaesang memiliki keluarga sendiri setelah menikahi Erina Gudono, sehingga keputusannya untuk bergabung dengan PSI tidak dianggap pelanggaran.
"Pelanggaran? Kalau pelanggaran ya enggak lah. Bukan pelanggaran. Nomor satu kan Kaesang punya keluarga sendiri. Dia mau ngambil keputusan sendiri, wes gede, boleh dong monggo saja," ujar Bambang.
Bambang juga menekankan bahwa sebagai anggota PDIP, ia tidak berhak untuk mengomentari keputusan internal partai lain. Ia berpendapat bahwa mengomentari rumah tangga orang lain tidak baik.
"Kalau aku menanggapi rumah tangga orang gak bagus. Sama kalau kau mempunyai rumah tangga kemudian kau mengangkat keluarga besar dipimpin oleh ini ya boleh saja dan perlu dikomentarin nggak oleh keluarga lain? Saya kira nggak perlu," katanya.
Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, juga ikut menanggapi. Ia mengungkapkan bahwa langkah politik Kaesang Pangarep tidak akan mengusik internal PDIP. Menurutnya, PDIP terlalu besar dan memiliki banyak kader yang siap menggantikan anggota yang memilih jalan berbeda.
"PDI Perjuangan terlalu besar untuk terusik hanya oleh satu dua orang, apalagi yang bukan menjadi pengurus inti. Jika seorang pengurus keluar masih ada puluhan, ratusan, ribuan dan bahkan jutaan yang siap menggantikan," ujar Said Abdullah.
Ia juga menjelaskan bahwa secara administratif Kaesang sudah dianggap memiliki keluarga sendiri, sehingga tidak ada yang luar biasa dalam keputusannya untuk bergabung dengan PSI.
"PDI Perjuangan sendiri, tentu saja, sebagai partai terbesar di negeri ini menganggap hal biasa. Dinamika aktivitas pribadi masyarakat negeri ini, yang memilih partai lain setelah menikmati kebersamaan hidup di sebuah partai misalnya, sebagai ladang pengabdian baru jumlahnya bagai buih di lautan," ungkapnya.
Partai Nasional Demokrat (NasDem)
Taufik Basari, Ketua DPP Partai NasDem, mengucapkan selamat kepada Kaesang Pangarep atas terpilihnya sebagai Ketua Umum PSI. Ia berharap bahwa langkah ini dapat memberikan warna baru dalam dunia politik Indonesia.
"Ya kami mengucapkan selamat ya atas terpilihnya Kaesang sebagai Ketua Umum PSI. Mudah-mudahan ini bisa memberikan warna baru dalam dunia perpolitikan di Indonesia," ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa setiap partai politik memiliki mekanisme sendiri dalam menentukan ketua umum, dan pihaknya menghormati proses yang berlangsung di PSI.
"Yang jelas, kami berharap semua partai politik mampu memberikan kontribusi yang terbaik bagi bangsa ini di dalam dunia perpolitikan kita," tambahnya.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Sekretaris Majelis Pertimbangan Wilayah DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta, Muhammad Taufik Zoelkifli, menanggapi dengan santai penunjukan Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI.
Menurutnya, PKS tidak terpengaruh dengan langkah politik yang diambil Kaesang. "Mungkin sedikit banyak mempengaruhi (partai politik lain), tapi kami (PKS) tidak terpengaruh," ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa PKS memiliki segmen pemilih yang berbeda dengan PSI, sehingga tidak merasa tersaingi dengan perubahan kepemimpinan di PSI. "Kami punya pangsa yang berbeda dengan PSI," ungkapnya.
Meskipun demikian, dirinya menganggap bahwa penunjukan Kaesang mungkin berpengaruh pada pemilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), karena Jokowi masih menjadi kader PDIP yang juga disokong PSI dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2019. "Pengaruhnya ke warga yang memilih PDIP," katanya.
M RAFI AZHARI | TIM TEMPO.CO
Pilihan Editor: Kaesang Langsung Jabat Ketua Umum PSI 2 Hari dapat KTA, Apa Arti Mawar di Logo PSI?