TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua KPK Alexander Marwata merespons surat terbuka eks Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Karen menyebut lewat kontrak penjualan LNG dengan Corpus Christie Liquefaction (CCL) akan membuat Pertamina untung namun bakal merugi hingga US$ 127 juta jika kontrak dibatalkan.
"Sekali lagi, apa yang disampaikan para pihak, dalam hal ini tersangka, dan mungkin mitranya, semua itu akan diklarifikasi dalam proses penyidikan dan dalam persidangan," kata Alexander saat ditemui di ruang konferensi pers, Gedung KPK, Rabu, 27 September 2023.
Dalam surat terbuka itu, Karen menyatakan Pertamina kini telah mengantongi kontrak penjualan LNG tersebut hingga 2025. Bahkan, perusahaan minyak plat merah itu tengah melakukan penjualan untuk periode 2026-2030 dengan harga jual di atas harga pembelian.
Dalam suratnya, Karen mengatakan kontrak jangka panjang itu merupakan harta karun yang tak disadari oleh aparat hukum negara. Menurut Karen, jika kontrak itu diputuskan CCL justru berpotensi membuat Pertamina rugi besar senilai US$ 127 juta.
Dia pun khawatir proses hukum yang tengah dia jalani saat ini justru akan membuat Pertamina kehilangan harta karun itu. Pasalnya, menurut dia, dalam kontrak itu terdapat ketentuan pihak CCL bisa membatalkan kontrak secara sepihak jika Pertamina dianggap melanggar undang-undang.
Jika kontrak itu dibatalkan oleh CCL, Karen menyatakan Pertamina justru berpotensi merugi sebesar US$ 127 juta. Nilai itu bahkan bisa bertambah jika pihak pembeli mengajukan klaim terhadap Pertamina.
"Pembelaan bisa saja dari pihak Pertamina, mitranya, atau siapa pun nanti, beradu alat bukti, beradu argumentasi," kata Alexander. "Kembali lagi kita serahkan kepada hakim untuk memutuskan. Kan begitu."
Dia mengatakan, pembelaan yang disampaikan Karen akan dibuktikan di pengadilan. "Selama ini kan seolah-olah aksi korporasi dan sebagainya. "Ya nanti kita serahkan ke pengadilan, hakim akan memastikan. Enggak ada persoalan," ucap dia.
Pilihan Editor: Karen Agustiawan Tulis Surat Terbuka ke Presiden Jokowi, Ini Isinya