TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem Hermawi Taslim menanggapi ihwal pernyataan Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang mengakui memiliki semua data partai politik dari intelijen. Menurut Hermawi, manuver Presiden Jokowi tersebut tidak etis.
"Pernyataan terbuka yang menyatakan memiliki seluruh data soal partai bukan hanya tidak etis tapi juga berpotensi dan patut diduga melanggar ketentuan perundang-undangan yang berlaku," kata Hermawi saat dihubungi Tempo, Ahad, 17 September 2023.
Dalam kondisi dinamika politik Indonesia yang tinggi saat ini, Hermawi menyebutkan mestinya semua pihak menyampaikan informasi ke publik untuk menyampaikan pernyataan-pernyataan yang menyejukkan. "Membantu agar publik lebih tenang dan dewasa dalam menghadapi pemilu 2024," katanya.
Hermawi menilai pernyataan yang disampaikan Jokowi tersebut dapat menimbulkan kecurigaan dalam benak masyarakat. "Bukan sebaliknya membuat pernyataan-pernyataan yang berpotensi menimbulkan kecurigaan dan melemahkan kesatuan masyarakat," katanya.
Hermawi mengatakan partai politik merupakan lembaga yang sah dan dilindungi oleh undang-undang. Sehingga, menurutnya, segala informasi ihwal data parpol yang dipegang intelijen hendaknya digunakan dengan bijak.
"Seluruh data dan informasi tentang parpol yang dimiliki oleh lembaga intelijen, hanya dipergunakan untuk kepentingan intelijen itu sendiri, tidak untuk dibagi kepada pihak lain, juga bukan untuk diumbar di publik," katanya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku telah memiliki data lengkap soal arah partai politik (parpol) yang ada di Indonesia. Hal itu disampaikannya saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) relawan Sekretariat Nasional atau Seknas Jokowi di Hotel Salak, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 16 September 2023. "Saya tahu dalamnya partai seperti apa, ingin mereka menuju ke mana saya juga ngerti," kata Jokowi dalam pidatonya, Sabtu, 16 September 2023.
Jokowi melontarkan itu di hadapan para relawan yang dahulu mendukungnya menjadi presiden untuk mengingatkan agar tidak salah memilih pemimpin pada Pilpres 2024 mendatang. "Ini saya ulang tapi ini penting, 2024, 2029, 2034 itu sangat menentukan negara kita bisa melompat menjadi negara maju atau kita terjebak dalam midddle income trap, kepemimpinan itu sangat menentukan," kata Jokowi.
Jokowi mengaku telah memiliki data seluruh partai itu dari intelijen baik dari kepolisian, TNI maupun BIN. "Informasi yang saya terima komplit dari intelijen, informasi-informasi angka, data, survei semuanya ada, saya pegang semua dan itu hanya miliknya presiden karena langsung ke saya," kata Jokowi.
Pilihan Editor: Warga Terdampak Proyek Jalan Tol Solo-Yogyakarta di Klaten Gugat Perdata Jokowi