TEMPO.CO, Bandung - Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengaku baru hari ini bisa berkeliling melihat kompleks Gedung Sate Bandung. “Boleh dibilang hari pertama untuk lihat-lihat fasilitas pegawai juga pegawai,” kata dia, Kamis, 7 September 2023.
Ia berkeliling Gedung Sate setelah melepas imam masjid dari Jawa Barat yang dikirim menjadi imam masjid di Quens, New York, Amerika Serikat yang merupakan bagian dari program English For Ulama. Bey blusukan ke sejumlah ruangan kerja pegawai di sejumlah bangunan utama di kompleks Gedung Sate termasuk mengunjungi Museum Gedung Sate.
Ia juga melihat renovasi bangunan kantor di bagian barat kompleks Gedung Sate yang area kerjanya dirancang seperit coworking space. “Kesannya baik, bagus, dan tadi juga beberapa ruangan sedang di renovasi di Gedung Sate ini dan tentu menyesuaikan dengan anggaran,” kata Bey.
Dia mengaku, belum menggunakan seluruh fasilitas yang melekat pada jabatan gubernur. Mobil pengawalan misalnya, ia hanya akan menggunakan tentatif. “Saya ini realistis, kalau macet kadang perlu, tapi suka gak enak. Jalan sudah macet kita wak wuk wak wuk. Saya realistis saja kalu memang perlu. Tapi sampai sekarang biasa ke mana-mana soranga wae (sendiri saja),” kata dia.
Bey masih menimbang untuk menempat rumah dinas gubernur di Gedung Pakuan Bandung. “Saya sudah lihat, dan belum (ditempati), saya masih di rumah ibu saya dulu. (Gedung Pakuan) ageung pisan nyak (besar sekali), saya kan cuma sedikit. Rumah ibu saya dekat dari sini, cuman 10 menit, bisa naik sepeda,” kata dia.
Ditanya soal ajudan, Bey Machmudin malah ingat koper. Gara-garanya ia kelupaan menyimpan kopernya saat menghadiri acara pisah sambut gubernur di Hotel Pullman, Selasa, 5 September 2023, malam.
“Kemarin waktu pas datang ke sini, waktu acara malam itu di Pullman, acara pisah sambut, saya bilang, punten saya naruh koper di mana. Waktu itu ke rumah ibu saya balik lagi gak memungkinkan, tah kudu pakai ajudan makanya,” kata Bey.
Bey mengatakan, siang ini dirinya akan menggelar Rapat Pimpinan dengan mengumpulkan seluruh pimpinan organisasi perangkat daerah di pemerintahan provinsi Jawa Barat. Rapat tersebut untuk merumuskan fokus yang akan dilakukannya selama memimpin Jawa Barat hingga gubernur baru terpilih. “Fokus program dalam Rapim utamanya adalah tentang inflasi, stunting, ancaman kekeringan. Mungkin tiga itu dulu dan hal-hal lain yang menjadi isu, termasuk soal sampah,” kata dia.
Bey Machmudin mengatakan, soal inflasi misalnya berkaitan langsung dengan masyarakat. “Itu harus kita jaga jangan sampai daya beli masyarakat menurun, kita juga harus jaga supaya tetap baik, dan juga sejalan dengan arahan Bapak Presiden,” kata dia.
Pilihan Editor: Serah Terima Jabatan, Ridwan Kamil dan Bey Machmudin Bertukar Pantun