TEMPO.CO, Jakarta - Ridwan Kamil purnatugas sejak 5 September 2023. Ia digantikan Penjabat atau Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, yang sebelumnya menjadi Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden sejak Januari 2021 lalu. Pelantikan itu dilakukan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Selasa, 5 September 2023.
Menurut laman jabarprov.go.id, pelantikan Bey Machmudin sebagai Pj Gubernur Jabar berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 74/P tentang Pengangkatan Penjabat (Pj) Gubernur. Dalam Keppres tersebut dijelaskan bahwa Penjabat akan bertugas sebagai Gubernur paling lama satu tahun terhitung sejak pelantikan pada 5 September 2023.
Selama menjadi Gubernur Jawa Barat, berikut beberapa catatan Ridwan Kamil atau Kang Emil antara lain saat penanganan pandemi Covid-19, kehilangan putranya Eril dan diujung masa jabatannya diterpa kritik soal patung Sukarno.
Langkah-Langkah dalam Menghadapi Masa Pandemi Covid-19
Ridwan Kamil memulai tahun-tahun pertamanya sebagai Gubernur Jawa Barat dengan menghadapi salah satu tantangan terbesar dalam sejarah manusia, yakni pandemi Covid-19.
Ia pernah mendesak pemerintah pusat untuk terus menggenjot angka pengetesan Covid-19 di daerahnya. Ia menilai meski jumlah tes yang telah dilakukan tergolong tinggi, namun jumlah tes di Jawa Barat masih perlu ditingkatkan.
"Jawa Barat sudah melakukan 175.000 bapak bisa lihat. Agak jomplang Pak dengan DKI Jakarta. Jadi kami mohon dukungan untuk mengejar rasio pengetesan setinggi-tingginya," ujar Ridwan Kamil saat memberi laporan pada Presiden Joko Widodo di Bandung, Jawa Barat, Selasa, 11 Agustus 2020.
Ridwan Kamil pernah mengimbau pasien Covid-19 yang sudah sembuh untuk menyumbangkan plasma darah. "Saya imbau bagi yang sudah sembuh untuk membantu sesama. Menolong nyawa dengan menyumbang plasma darahnya," kata gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini di Cirebon, Ahad, 20 September 2020.
Ia mengatakan, terapi menggunakan plasma darah merupakan salah satu pilihan yang digunakan dalam upaya penyembuhan pasien Covid-19. "Dalam menangani Covid-19 banyak pilihan dan salah satunya terapi plasma darah yang memang sudah teruji," ujarnya, saat itu.
Ridwan Kamil, selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan dan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, pun pernah berkantor di Depok. “Saya akan berkantor di Kota Depok seminggu sekali untuk memastikan penanganan Covid-19 di Bodebek bisa lebih terkoordinasi,” kata dia, dikutip dari rilis, Selasa, 29 September 2020.
Selanjutnya: Kehilangan Eril...