INFO NASIONAL – Direktur Utama AirNav Indonesia, Polana B. Pramesti, dan Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, berbagi pengalaman dan inspirasi tentang kepemimpinan perempuan di ranah masing-masing. Diskusi ringan dan berbobot yang diselenggarakan oleh Tempo dan Cantika.com ini mengangkat tema “Keteladanan Perempuan dalam Kiprahnya di Berbagai Bidang”, dalam rangkaian HUT Kemerdekaan RI ke-78.
Polana B. Pramesti, lulusan Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB), berbagi kisah perjalanan kariernya selama 30 tahun di dunia perhubungan udara. Ia mengawali kariernya di perusahaan konsultan sebelum akhirnya bergabung dengan Kementerian Perhubungan. Polana terinspirasi oleh ayahnya, yang bekerja sebagai penjaga lalu lintas udara atau air traffic controller.
“Saya termotivasi untuk terus menimba ilmu dan bekerja karena punya kesempatan keliling Indonesia,” kata Polana dalam diskusi di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan Jakarta, pada Selasa, 29 Agustus 2023. Dan terbukti, ketika bekerja di Kementerian Perhubungan, Polana merasakan berdinas di sejumlah daerah dan berpindah dari satu bidang ke bidang lainnya.
Pengalamannya di berbagai daerah dan berbagai bidang dalam Kementerian Perhubungan itulah yang membentuknya menjadi pemimpin yang kuat. Meskipun sempat berpikir untuk mengundurkan diri karena merasa terlalu lelah, dukungan penuh dari keluarganya membuatnya tetap bertahan dalam kariernya. Polana membagikan pengalamannya sebagai perempuan pertama yang memimpin proyek pembangunan bandara baru di berbagai daerah dan juga sebagai perempuan pertama yang menjabat sebagai Direktur Jenderal Perhubungan Udara di Kementerian Perhubungan.
Sedangkan Ika Puspitasari, yang akrab disapa Ning Ita, mendorong perempuan untuk terus berkembang di berbagai bidang. “Jangan pernah berkecil hati sebelum mencoba. Sebab kita tidak akan pernah tahu sejauh apa, sehebat apa, sebesar apa kemauan, kapabilitas yang kita miliki sebelum mencoba,” kata dia.
Sebagai Wali Kota Mojokerto, ia merasa bertanggung jawab untuk memberikan kesempatan yang sama kepada perempuan dalam pembangunan. Di mana lebih dari 50 persen penduduk di kotanya adalah Perempuan.
Untuk mencapai tujuan ini, ia mengimplementasikan berbagai program yang melibatkan kaum perempuan, termasuk program penanganan dampak pandemi, pemberdayaan ekonomi perempuan, dan dukungan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah. “Kami fokus pada program inkubasi pemerintah usaha dengan skema 4P, yakni pelatihan, pendampingan, permodalan usaha, sampai perintisan koperasi,” ucapnya.
Dari upaya tersebut, perlahan pertumbuhan ekonomi Kota Mojokerto meningkat dari 3,5 persen di 2021 menjadi 5,5 persen pada 2022. Pertumbuhan ini menjadi bukti betapa berpengaruhnya peran perempuan dalam mendorong perekonomian keluarga hingga daerah. (*)