TEMPO.CO, Jakarta - Sidang Lanjutan kasus korupsi Gubernur Papua nonaktif, Lukas Enembe, yang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta pada hari ini, Senin, 4 September 2023, harus tertunda. Lukas harus dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto setelah tensi darahnya naik.
Sidang hari ini rencananya memeriksa Lukas sebagai terdakwa. Sidang sempat berjalan sesaat sebelum diskors. Hakim menskors sidang karena Lukas terlihat emosional sehingga tubuhnya bergetar.
Setelah itu, Lukas sempat menjalani pemeriksaan tensi darah oleh tim dokter. Berdasarkan pemeriksaan itu, Lukas disebut memiliki tensi 180/100. Hakim pun menghentikan sidang karena Lukas harus dibawa ke RSPAD untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut.
"Jadi sidang dianggap selesai, kami akan jadwalkan kembali pada hari Rabu, tanggal 6 September 2023 sambil menunggu laporan dari RSPAD, Demikian" kata Ketua Hakim, Rianto Adam Pontoh menutup persidangan.
Lukas lontarkan kata-kata kasar hingga lempat mikrofon
Dalam sidang, Lukas Enembe terlihat emosional saat mendapatkan pertanyaan soal Hotel Angkasa. Dalam dakwaan jaksa, politikus Partai Demokrat itu disebut sebagai pemilik hotel tersebut dan mendapatkan gratifikasi berupa biaya renovasi dari pengusaha Rijantono Laka.
"Saudara tau Hotel Angkasa?" tanya Jaksa
"Tidak ada, Tidak Tahu" jawab terdakwa Lukas Enembe dengan nada tinggi.
Jaksa kemudian menanyakan tentang kepemilikan Hotel Angkasa beberapa kali kepada terdakwa, kemudian Lukas menjawab dengan kata kata kasar.
"Saya tanya pelan pelan ini pak, Hotel Angkasa siapa yang punya?" tanya Jaksa.
"Kopunya (punya kamu), Cukim*i" jawab Lukas.
Hal itu kemudian ditengahi oleh majelis hakim, majelis hakim kemudian menanyakan hal yang sama dengan pertanyaan jaksa. Lukas tetap menjawab tidak tahu tentang kepemilikan Hotel Angkasa tersebut.
Juru Bicara Tim Kuasa Hukum Lukas Enembe, Petrus Bala Pattyona kemudian meminta hakim dan jaksa untuk mencabut pernyataan kliennya tersebut.
" Pak Jaksa dan Pak Hakim, mengatasnamakan terdakwa,saya menyampaikan mencabut ucapan " Kopunya dan Cukim*i," kata Petrus Bala Pattyona.
Selanjutnya, Lukas bergetar hingga melempat mikrofon