TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menanggapi pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut ada menteri aktif mengajak partainya membentuk poros baru. Sandiaga mengatakan pihaknya memang sempat menjalin komunikasi politik dengan Partai Demokrat, namun belum ada tindak lanjut lebih jauh lagi.
Namun, Sandiaga mengatakan komunikasi yang dijalin itu dalam rangka mengajak partai berlambang mercy tersebut mendukung Ganjar Pranowo, bukan membentuk poros baru.
"Jadi memang dalam membangun komunikasi politik saya juga sudah menyampaikan kepada kunjungan di PPP. Ini rencananya dalam beberapa minggu ke depan akan kami coba buka komunikasi, tentunya dalam bingkai kerja sama politik yang telah kita tandatangani dengan PDI Perjuangan," kata Sandiaga di TMII, Jakarta Timur, Sabtu, 2 September 2023.
Menurut Sandiaga, pihaknya ingin merangkul semua pihak untuk bersama-sama melakukan pembangunan. Namun, Ketua Bappilu PPP itu menyebut pihaknya masih ingin menunggu dan melihat lebih jauh dinamika politik yang terjadi saat ini, sebelum kembali melakukan pendekatan dengan Demokrat.
"Jika ingin melihat ikan di dalam kolam, tenangkan lah dulu airnya sebening kaca. Itu menurut filosofi Ercorona. Jadi karena politik ini sangat bergerak cepat sekali, kita harus melihat dengan perspektif yang lebih jelas. Makanya saya ingin melihat dulu bagaimana secara keseluruhan," kata Sandiaga.
Sebelumnya, SBY mengungkapkan ada salah satu menteri aktif yang duduk di kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin mengajak Partai Demokrat untuk membentuk poros koalisi baru. Koalisi tersebut di antaranya Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKS), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
SBY mengatakan menteri tersebut instensif untuk melakukan lobi kepada Demokrat belakangan ini.
SBY sebut lobi menteri diketahui 'Pak Lurah'
"Kita juga tahu seorang menteri masih aktif dari kabinet Jokowi secara intensif melakukan lobi, termasuk kepada Partai Demokrat dengan mengajak bentuk koalisi baru, koalisi Demokrat, PKS, dan PPP," kata SBY di Puri Cikeas, Jawa Barat, Jumat, 1 September 2023.
SBY tidak menyebut nama menteri yang aktif melobi Demokrat untuk membangun poros koalisi baru tersebut. Namun, dia mengatakan, apa yang dilakukan sang menteri itu sudah diketahui oleh 'Pak Lurah'.
"Yang bersangkutan mengatakan yang disampaikan itu inisiatif ini sepengetahuan Pak Lurah. Kata-kata sang menteri, bukan kata-kata saya. Kata-kata yang bersangkutan," ujar SBY.
Lebih lanjut, SBY menduga, berbagai gerakan manuver politik seperti yang terjadi saat ini ada pihak yang menjadi mastermind. Akan tetapi, dia mengaku tidak mengetahui siapa sosok yang menggerakkan ini.
"Katanya ada dalang ada sekongkol untuk eksekusi," kata SBY.
M JULNIS FIRMANSYAH
Pilihan Editor: Demokrat Keluar dari Koalisi Anies-Cak Imin, 3 Alasan Koalisi Politik Jelang Pemilu 2024 Mudah Bubar